“Siapa kau?” tanya Hector. “Kau dari tadi bersembunyi di sana?”
“Bagaimana kau mengenal Helen?”
“Oh tuhan, ini akan menjadi sesi tanya jawab yang panjang.” Runa memperlihatkan dokumen dalam panel portable miliknya kepada Hector dan Alex. “Lihat, ini adalah dokumen yang tak kalah pentingnya dengan yang kau miliki. Semua ini sudah aku kirimkan kepada Helen. Dia memintaku untuk menyelidiki dengan tenang ke tiga distrik. Yaitu; distrik 5, 2, dan 6.”
“Cukup bagus juga. Bagaimana kau membuatnya?”
“Hah?” Runa bingung dan jengkel. “Tidakkah kau lihat tanda tangan persetujuan dari Hedda di sini?”
“Kau punya cukup waktu untuk membuatnya saat bersembunyi tadi.” kata Alex.
Sambil memutar bola matanya Runa membuat panggilan video yang terarah pada Helen.
Panggilan itu tidak tersambung.
“Apa yang sedang coba kau lakukan?” Hector bertanya penasaran. Sambil menyilangkan tangan di depan dadanya.
“Aku sedang mencoba menghubunginya. Tapi tidak tahu kenapa dia tak bisa dihubungi.”
“Itu bisa dimaklumi. Kami juga berusaha menghubunginya tadi, tapi tidak bisa. Mungkin dia sedang ada urusan mendesak. Mungkin.” Hector berkata, berkacak pinggang dan melihat ke arah kota utama. “Alex, kita titipkan saja pada dia. Kita harus secepatnya kembali ke pusat. Jika dokumen itu tidak sampai ke tangan Helen kita sudah tahu seperti apa wajah pelakunya.”
“Pelaku?”
“Baiklah. Aku juga sudah simpan datanya. Dia seorang warga negara asing. Runa namanya. Kalau begitu kami titip padamu, ayo Hector.”
“Dari mana dia mendapatkan dataku—dia pasti punya posisi yang lumayan tinggi di pemerintahan.” Runa menatap tumpukan dokumen dalam boks. “Kenapa mereka jadul sekali. Apa memang harus dalam bentuk kertas ya—sudahlah, sebaiknya aku cari akal bagaimana membawanya.”
Kembali ke pertarungan Jet menghadapi dua orang yang masih belum diketahui identitasnya. Jet baru saja terkena serangan telak yang membuatnya tidak bisa mengembalikan tenaganya dengan baik. Dia terkapar dengan kesadaran yang hampir mencapai batasnya. Kehilangan konsentrasi, kehabisan tenaga karena mengubahnya ke dalam bentuk pertahanan, kini Jet harus beristirahat untuk memulihkan tenaga dan konsentrasinya.
Selama pelatihannya saat masa pemulihan berlangsung, Jet mendapat banyak sekali teknik pertahanan dari keluarganya. Tapi yang benar-benar ia bisa gunakan saat ini hanya sebuah pertahanan yang didasari niat membunuh. Sekarang Jet kehabisan tenaga untuk menggunakan teknik ini. Dia harus mencari cara lain untuk menggunakan teknik pertahanan lain. Begitu juga dengan teknik serangannya.