Crusade

Anima Manoe
Chapter #73

Ch. 72 - Langit yang retak 2

“Jadi apa rencananya?” tanya Jet berusaha tidak panik.

“Pertama dia punya senjata yang tidak bisa kita lihat, kedua, syarat dari pertarungan ini adalah pengendalian energi. Ketiga, kita tidak tahu pasti seperti apa senjata tak kasat matanya dan berapa jumlahnya. Kita unggul dalam jumlah, kita pasti bisa menyerangnya. Tapi untuk melakukan itu kita perlu menyerang secara bersamaan dan seirama. Dan yang terpenting kita harus tahu dulu mekanisme senjatanya seperti apa, sampai kita mengetahuinya, kita harus main aman.” kata Lucius menjelaskan sedikit rincian rencananya. Karena sebagian besar yang ia pikirkan untuk sementara harus ia simpan dan uji terlebih dulu untuk memastikannya.

“Itu terdengar seperti sebuah rencana. Tunggu—pengendalian energi? Kenapa?”

“Kau ingat kan aku dan Eriza terkena sebuah serangan yang tidak diketahui asalnya? Itu karena dia punya senjata yang tak kasat mata. Senjata itu tidak akan bisa kau rasakan tanpa pengendalian energi. Percayalah, kau akan memahami perkataanku jika bisa merasakannya. Terlebih aku merasa senjata itu berbentuk manusia.”

Lucas menjulurkan kepalanya dan menatap Lucius dengan penasaran. “Jadi senjatanya tidak akan bisa kita rasakan kecuali kita bisa mengendalikan energi, benar?”

“Ya, benar. Omong-omong Lucas, apa kau bisa mengendalikan energi?”

Lucas mengangguk dengan mantap. “Aku baru saja mempelajarinya kemarin.”

“Baiklah untuk rencana awalnya, Jet cobalah fokus dan kendalikan energimu. Sementara itu aku dan Lucas akan mencoba menyerangnya secara bersamaan. Saat kuberikan aba-aba baik itu menyerang atau bertahan, lakukanlah dengan cepat jangan berpikir.” Jet mengangguk paham. “Lucas, karena kau sempat bertarung dengannya apa kau sudah dapat pola bertarungnya?”

“Belum, memang sejak tadi aku berusaha menyerang dan menangkis serangannya, tapi itu semua terasa acak bagiku. Dan lagi aku baru tahu kalau harus menggunakan energi untuk merasakan senjata tak terlihatnya. Sekarang aku sudah tahu, jadi mungkin akan sedikit membantu.”

“Ini rencana keduanya, biarkan Jet fokus untuk mengendalikan energinya dan menunggu aba-aba dariku. Kita berdua akan menyerangnya secara bersamaan dan usahakan jangan sampai tertinggal dengan ritme pergerakanku. Dari sini kita akan menghafal pola serangan dan pergerakannya. Inilah rencananya, bisakah kau menjaga pergerakannya dengan matamu sambil merasakan senjata tak kasat matanya?”

“Akan kuusahakan.”

“Bagus, inilah bagian sulitnya. Cobalah untuk fokus dengan pergerakan pria itu dan akan kuusahakan menjagamu dari senjata tak kasat matanya. Saat waktunya melakukan penyerangan atau menghindar kau pasti akan tahu saat mengikuti ritmeku.”

“Baik aku paham.” kata Lucas sambil mengangguk.

Lihat selengkapnya