Crush On You

Blue Shine
Chapter #8

Berita Terpopuler 3

Kendall melihat seseorang yang familiar di matanya. Wanita itu sedang melakukan fitting gaun. Gaun itu tampak mencolok dengan potongan lengan dan bahu yang terbuka. Gaunnya berwarna merah dengan panjang sampai lutut. Di bagian bawah gaun, kira-kira 10 cm dari tepi gaun, dibuat transparan sekitar 9 cm sehingga memperlihatkan pahanya yang mulus. Itu sangat muda dan manis. Cocok dengan selera Hera.

Melihat gaunnya yang sangat sederhana dan kekanak-kanakan, dia tertawa dingin dan berkata dengan nada penuh sarkasme, “Orang seperti ini yang membuat acara Golden, yang seharusnya mewah, menjadi buruk. Tidak heran dia jarang mendapatkan penghargaan. Jangankan penghargaan, peran pun, aku yakin, tidak akan ada produser yang mau meng-casting orang seperti dia.”

Dia berjalan menuju kamar pas setelah selesai berkata dengan angkuh. Tidak mengindahkan perasaan Hera yang tersinggung.

Di salon ini, hanya ada dia dan Kendall. Jadi, tidak mungkin Kendall membicarakan orang lain selain dirinya. Hera menatapnya dengan tidak senang. Ada perasaan kesal di matanya.

Semua orang juga tahu ini tetapi mereka tidak berani mengatakan apa-apa. Bahkan jika mereka tersinggung, mereka hanya bisa diam saja. Meski mereka sangat ingin menutup mulut Kendall dengan kain.

Saat ini, Manajer Hera hanya menepuk pundaknya. “Biarkan saja. Anggap dia anjing menggonggong,” kemudian dia memandang gaunnya, “gaunmu ini sangat cantik. Dia saja yang tidak bisa melihatnya dengan benar. Percaya dirilah.”

Manajernya menyemangatinya. Dia mengenal baik bagaimana karakter Hera. Dia sering goyah pada sesuatu yang dia yakini.

“Ingin rasanya kubungkam mulutnya, ah, bukan, ingin kupotong lidahnya itu! Setelah itu, mari kita lihat seberapa beraninya dia buka suara!” ungkapnya penuh kekesalan. Namun kemudian ekspresinya berubah saat dia menatap cermin, “Manajer, haruskah kita menambah sesuatu seperti aksesoris atau lainnya? Tidakkah menurutmu gaun ini terlalu sederhana?”

Seorang karyawan yang bertanggung jawab untuk riasan menyahut, “Nona Hera, dengan riasan di wajahmu dan sedikit tatanan rambut, itu sudah cukup bagimu untuk tampil elegan. Juga gaun merahmu ini sangat cantik. Aku yakin kau akan tampil mempesona malam ini.”

Hera hanya tersenyum namun hatinya masih tidak tenang. Dia masih merasa harus menambahkan sesuatu pada gaunnya. “Yah, tetapi ..”

“Sudah, sudah,” kata manajernya, “lebih baik kau segera ganti baju. Kita lanjutkan perawatan untuk wajahmu. Cepat!”

Lihat selengkapnya