Sementara itu, di parkiran rumah sakit, Barnes dan Gina memasuki mobil bersama. Ekspresi mereka tampak seolah mereka kesulitan memecahkan suatu masalah. Ada kerutan di dahi mereka.
Mereka berdiskusi di dalam mobil.
“Bukankah ini aneh? Jika Easter tidak menjalani operasi plastik, bagaimana dia bisa seperti itu? Apa alasannya?”
Saat di rumah sakit, mereka menemui dokter yang bertanggungjawab merawat Easter. Berkat bantuan dari Ibu Barnes, mereka bisa tahu banyak tentang kondisi Easter selama di rumah sakit. Hasilnya, sama sekali berbeda dengan dugaan mereka.
Barnes mulai menyetir ke jalanan pada saat ini. Dia membalas, “Itu artinya, Easter sama sekali tidak melakukan itu. Sepertinya, kita terlalu menaruh curiga padanya.”
Sejak dia tahu bahwa itu adalah Easter, dia jadi berpikir untuk mendekatinya. Dia tidak pernah menyangka bahwa Easter ternyata akan jauh lebih cantik dari Gina. Bahkan caranya berpakaian pun tampak manis.
“Tetapi aku masih penasaran,” rengek Gina.
“Apa lagi yang ingin kamu ketahui darinya. Kita sudah mencari tahu tetapi dugaan kita semua meleset. Kau seharusnya mulai menerima kenyataan kalau saudaramu sudah berubah.”
“Apa yang harus aku terima? Dia jadi begitu berani padaku. Dia telah memutar lenganku dan mendorongku. Bahkan dia juga sangat pintar berdandan sekarang. Bagaimana aku bisa menerima ini?” Gina sungguh tidak ingin mengakui bahwa Easter kini jauh lebih bersinar darinya. Itu akan melukai harga dirinya. Dia harus memikirkan cara agar Easter kembali ke sifat aslinya.
Barnes diam saja. Dia tahu bahwa Gina memiliki harga diri yang tinggi. Dia tidak ingin seseorang lebih baik darinya. Akhirnya, Barnes memilih diam saja.
Gina bertanya lagi, “Menurutmu, apa yang harus kita lakukan?”
“Tidak perlu melakukan apapun. Lebih baik kita diamkan saja.” jawab Barnes nyaris tanpa penuh minat.
“Kenapa kamu berkata seperti itu?” tanya Gina. Nadanya berubah menjadi sedikit curiga, “oh, aku tahu. Apa kau terpincut olehnya? Kau menyukainya?”
Pertanyaannya mendesak Barnes untuk segera menjelaskan. Barnes buru-buru menyangkal, “Apa kau tidak bisa berpikir dulu sebelum bertanya? Dia baru saja keluar dari rumah sakit dan selamat dari kematian. Jika kita melakukan sesuatu padanya segera, apa kau tidak khawatir bahwa Easter bisa membuka kejahatan kita kapan saja?”
“Kejahatan apa yang kau maksud? Itu salahnya sendiri karena tidak bisa menjaga keseimbangannya sehingga jatuh ke belakang. Itu bukan salah kita!” Gina menjadi kesal, “aku yakin dia tidak punya bukti atas itu.”
Barnes tidak bisa menahannya lagi. Dia berkata dengan tidak peduli. “Jika kau ingin melakukan sesuatu padanya, lakukan saja. Aku tidak akan ikut campur.”
***