Pukul satu malam Liana terbangun setelah menangis berjam - jam di dalam pelukan Jimin.
Gadis itu tersenyum saat melihat seragamnya yang sudah berganti menjadi piyama. Ia melirik Jimin yang kini tertidur pulas sambil memeluknya.
"Maafkan aku," bisik Liana sambil mengusap lembut pipi Jimin. Merasa bersalah? Tentu saja. Jimin selalu menyayanginya dan menerimanya.
Drrtt... Drrtt...
Terdengar suara getaran dari ponsel Jimin yang berada di atas nakas. Liana segera bangkit dengan perlahan agar tidak membangunkan kakaknya itu.
Liana mengerutkan keningnya saat melihat layar ponsel itu yang menampilkan nama Kim Taehyung. Apakah pemuda itu tidak punya otak? Bagaimana bisa ia menelepon orang pada pukul satu malam? Pikir Liana.
Liana mengangkat panggilan itu, mendekatkan layar ponsel pada telinganya.
"Yak! Park Jimin! Kenapa kau tak membalas pesanku dan baru menerima panggilanku?!"
Liana sontak menjauhkan layar ponsel itu dari telinganya saat mendengar suara teriakan Taehyung dari seberang sana.
Terdengar helaan napas dari Taehyung saat tak menerima jawaban. "Cepatlah datang ke Itaewon, Yoongi hyung mabuk berat dan ia terus saja menolak saat ku ajak pulang."
Liana membulatkan matanya saat mendengar ucapan Taehyung. "Jaga dia! Aku akan segera ke sana!"
"Kau?! Dimana Jimin?!"
Tut... Tut...
Liana tak menjawab. Gadis itu segera berlari ke arah kamar Yoongi lalu mengambil asal kunci motor dari atas nakas. Yang ada di kepalanya saat ini hanyalah kakaknya.
❄❄❄
Liana berlari memasuki tempat terkutuk itu setelah memberikan beberapa lembar uang pada penjaga pintu. Matanya bergerak cepat mencari keberadaan sang kakak. Hingga sebuah tangan melingkar di pinggangnya tanpa permisi.
"Hei, Nona kecil. Apa yang kau lakukan di tempat ini dengan piyama?" Ucap pemuda yang melingkarkan tangannya di pinggang Liana dengan suara yang sangat menjijikan.
Liana segera menarik tangan pemuda itu lalu membantingnya ke lantai. "Jangan macam - macam! Aku datang ke sini tidak hanya bermodalkan piyama!" ancamnya.
"Sialan!"
Pemuda itu bangkit dan hendak memukul Liana. Namun, "Hei, Jackson! Hentikan! Atau Jimin dan Yoongi akan menghabisimu!"
Taehyung datang dan sukses menghentikan aksi pemuda menjijikan yang dipanggil Jackson itu.
"Apa maksudmu?"
"Dia adik Jimin dan Yoongi."
Seketika Jackson menatap Liana segan. "Dimana kakakku?!" tanya Liana yang sama sekali tidak peduli dengan pemuda bernama Jackson itu.