Cupcake's Love

Riqha Mey
Chapter #7

7. Gejolak Hati Aisyah

Aisyah dengan cepat berjalan ingin menyamakan langkah Fahri yang akan memasuki gedung berwarna coklat itu. Karena terburu-buru, ia tidak sadar jika Fahri berhenti tiba-tiba tepat di hadapannya. Membuat Aisyah menabrak punggung Fahri yang lebar, ia pun segera mengusap hidungnya dengan tangan. Fahri menoleh menatap Aisyah yang tampak kesakitan sekaligus kesal.

“Maaf, tadi ada orang yang keluar.”

Aisyah yang masih setia memegang hidungnya hanya tersenyum tipis.

Baru saja jantung Aisyah kembali normal, tetapi sepertinya itu hanya sementara. Tak ada angin tak ada hujan, dengan santainya tiba-tiba Fahri meraih tangan Aisyah dan menggenggamnya. Aisyah membulatkan matanya dengan sempurna. Ditatapnya genggaman itu dan Fahri secara bergantian.

Fahri tampak begitu santai membawa Aisyah masuk. Sedangkan Aisyah yang berada di sampingnya, berkali-kali mengatur napasnya. Aisyah dapat merasakan keringat dingin keluar dari telapak tangannya yang digenggam oleh Fahri. Namun, ia merasa genggaman Fahri begitu hangat dan lembut.

Ya Tuhan, perlakuan orang ini terlalu manis. Bisa-bisa aku lebih sering kena serangan jantung dan diabetes, batin Aisyah sambil mengembuskan napasnya.

Tibalah mereka di suatu ruangan, yang dipenuh dengan maneken berpakaian gaun-gaun cantik. Kemudian bertemu dengan Fanny yang sedang duduk sambil mengobrol dengan seseorang yang terlihat begitu anggun. Dapat Aisyah yakini jika usianya setara dengan Fanny.

Fanny yang melihat kedatangan putra dan calon menantunya, begitu bersemangat dan langsung berdiri menghampiri Aisyah. Membawa Aisyah ke dalam rangkulannya, sehingga genggaman tangannya dengan Fahri terlepas.

“Kalian sudah datang? Sini, Tante kenalkan, Ini Tante Vera. Dia pemilik butik ini, teman sekolah Tante juga.”

Fanny memperkenalkan Aisyah pada Vera. Aisyah dengan sopan menjabat tangan Vera sambil tersenyum manis.

“Saya Aisyah, Tante.”

“Menantu kamu cantik, ya. Aku juga pengen punya menantu kayak gini,” ucap Vera yang begitu kagum melihat kecantikan Aisyah sambil mengelus wajah Aisyah dengan sayang.

“Ya kamu cari yang lain, dong. Jangan dia, dia hanya boleh jadi menantuku,” sahut Fanny membalas ucapan Vera dengan canda.

Fahri yang melihat perdebatan kecil mereka hanya menggeleng sambil tersenyum. Ia lebih memilih mendaratkan bokongnya di sofa. Menyandarkan tubuhnya yang cukup terasa lelah.

“Sepertinya aku memiliki satu gaun yang cocok untuk Aisyah,” ucap Vera dengan antusias. Telunjuknya menari-nari di atas dagu.

Vera menjentikkan jarinya saat ia mengingat di mana gaun yang ia rancang tersebut. Ia pun menyuruh Aisyah dan Fanny menunggu sebentar. Sedangkan dirinya masuk ke sebuah ruangan.

Tak begitu lama, Vera kembali dengan membawa sebuah gaun pengantin berwarna putih. Dengan motif bunga mawar yang dihiasi berlian kecil yang disusun rapi, membuat gaun tersebut terlihat begitu glamor dan mewah.

“Kamu coba ini.”

Aisyah menatap Fanny yang berdiri di sampingnya. Fanny yang mengerti dengan keraguan Aisyah, hanya memberi kode agar Aisyah mengambil gaun tersebut. Aisyah pun tersenyum tipis, perlahan tangannya meraih gaun itu.

“Kamu cobain gaun ini dulu, ya. Tante tunggu di sini sama Fahri.”

Aisyah mengangguk. Ia pun berjalan menuju ruang ganti ditemani oleh asisten Vera.

☘☘☘

Lihat selengkapnya