Curhat Cinta Istana

Shabrina Farha Nisa
Chapter #15

Pasti Sangat Sulit....

Episode 3.2: Mid-Life Crisis? - Saat Pasangan Tiba-tiba Gelisah dan Berubah

(Suara jingle podcast bab 3 yang sama, tenang, dewasa, dan reflektif, mungkin dengan sedikit musik yang membangkitkan perenungan, lalu fade out

Reza: Selamat datang kembali di Curhat Cinta Istana, teman-teman. Ruang aman kita untuk bicara soal hati. Saya, Reza Satria…

Nisa: …dan saya, Nisa Farha. Di episode lalu kita sudah membahas bagaimana menyalakan kembali api asmara yang mungkin meredup dalam pernikahan jangka panjang ya. Kuncinya ada di usaha sadar dan komunikasi. Nah, hari ini kita akan membahas fenomena lain yang juga sering muncul di usia pernikahan atau usia individu yang sudah lebih matang, sekitar 40-an atau 50-an. Fenomena yang sering disebut dengan istilah agak dramatis: Mid-Life Crisis.

Reza: Krisis Paruh Baya! Wah, dengarnya saja sudah bikin deg-degan ya, Bu? Hehe. Momen ketika pasangan yang biasanya tenang, mapan, fokus kerja dan keluarga, tiba-tiba jadi gelisah, mempertanyakan hidupnya, atau bahkan bertingkah ‘aneh’ – beli motor gede padahal nggak pernah suka motor, mulai dandan beda, bergaul sama yang lebih muda, atau jadi lebih cuek sama rumah.

Nisa: Betul, Pak. Meskipun istilah ‘krisis’ mungkin tidak selalu tepat – kadang ini lebih merupakan fase transisi atau refleksi mendalam – tapi dampaknya bagi pasangan dan keluarga bisa sangat membingungkan, menyakitkan, dan menakutkan. Rasanya seperti orang yang kita kenal bertahun-tahun tiba-tiba berubah menjadi orang lain.

Reza: Dan kita jadi panik, “Ada apa ini? Dia bosan sama aku? Dia nggak bahagia sama hidup ini? Jangan-jangan… ada yang lain?” Pertanyaan-pertanyaan itu wajar muncul. Nah, kebingungan dan ketakutan inilah yang sedang dialami oleh sahabat kita, 'Anita', 48 tahun, terkait suaminya, 'Bram', yang baru berusia 50 tahun. Mari kita simak ceritanya.

(Suara Reza membaca surel dengan nada serius dan penuh empati)

Reza (membaca): "Bu Nisa, Pak Reza, saya mohon pencerahannya. Suami saya, 'Bram', baru saja ulang tahun ke-50 beberapa bulan lalu. Sejak itu perilakunya berubah cukup drastis. Dia yang biasanya tenang dan sangat fokus kerja serta keluarga, jadi sering terlihat melamun, mengeluh kalau hidupnya terasa 'begini-begini saja' dan membosankan. Tiba-tiba bulan lalu dia beli motor gede yang harganya cukup mahal tanpa diskusi panjang dengan saya, katanya 'biar semangat lagi'. Dia juga jadi mulai sering pulang malam karena nongkrong atau ikut klub motor dengan teman-teman kantornya yang usianya jauh lebih muda. Perhatiannya ke saya dan anak-anak (yang sudah kuliah) jadi terasa berkurang, lebih cuek. Kalau saya tanya, dia cuma bilang 'lagi pengen cari suasana dan semangat baru'. Saya bingung, sedih, dan terus terang, takut, Bu, Pak. Takut dia aneh-aneh, takut pernikahan kami kenapa-kenapa. Apa yang sebenarnya terjadi padanya? Dan apa yang harus saya lakukan?"

(Hening sejenak)

Nisa: Anita… terima kasih banyak sudah berbagi keresahan hatimu yang pasti terasa sangat berat ini ya. Ibu bisa memahami sekali kebingungan, kesedihan, dan kekhawatiranmu. Melihat pasangan yang selama puluhan tahun menjadi pilar keluarga tiba-tiba tampak ‘goyah’, mempertanyakan arah hidupnya, atau melakukan hal-hal impulsif, memang bisa sangat mengguncang rasa aman kita.

Reza: Tapi, sebelum kita panik atau berasumsi yang terburuk, penting untuk mencoba memahami dulu, Anita, apa sih yang biasanya terjadi di fase usia paruh baya ini? Fase ini (biasanya sekitar usia 40-60 tahun) memang seringkali menjadi momen refleksi besar bagi banyak orang, baik pria maupun wanita. Momen ketika kita melihat ke belakang (apa saja yang sudah kita capai?), melihat ke depan (apa lagi yang ingin kita raih? Sisa hidup mau diapakan?), dan seringkali bertanya-tanya soal makna hidup (purpose).

Nisa: Pertanyaan seperti "Apakah ini saja hidup saya?", "Apa kontribusi saya?", "Apakah saya sudah bahagia?", "Apakah mimpi-mimpi saya dulu sudah tercapai?" itu sering muncul dengan kuat. Kadang dipicu oleh peristiwa tertentu (anak meninggalkan rumah, orang tua meninggal, masalah kesehatan, atau sekadar angka usia yang ‘bulat’ seperti 50 tahun), kadang juga muncul begitu saja. Jadi, perubahan perilaku Bram ini bisa jadi bukan semata-mata karena bosan padamu atau keluarga, tapi lebih karena pergulatan internal yang sedang dia alami dalam mencari makna atau semangat baru di fase kehidupan ini.

Reza: Namun… nah ini penting, meskipun pergulatan internal itu wajar, cara mengekspresikannya tidak boleh sampai merusak diri sendiri atau menyakiti orang-orang terdekat. Beli motor gede tanpa diskusi, mengabaikan keluarga, itu jelas bukan cara yang sehat. Di sinilah peran Anita sebagai pasangan menjadi sangat krusial, meskipun pasti sangat sulit.

Lihat selengkapnya