Episode 4.5: Tegak Kembali - Membangun Ulang Rasa Berharga Diri setelah Badai
(Suara jingle podcast bab 4 yang sama, tenang, introspektif, kali ini dengan melodi yang perlahan membangun menjadi lebih kuat dan penuh harapan, lalu fade out)
Reza: Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh… Selamat datang kembali di Curhat Cinta Istana, teman-teman. Episode terakhir dari Bab Keempat kita yang penuh perenungan. Saya, Reza Satria…
Nisa: …dan saya, Nisa Farha. Di Bab 4 ini, kita sudah bersama-sama mencoba ‘membongkar ransel’ luka lama, belajar seni mengikhlaskan, memahami kekuatan memaafkan, dan bahkan menyentuh badai terdahsyat yaitu perselingkuhan. Tema-tema yang berat, tapi sangat penting untuk proses penyembuhan.
Reza: Betul, Bu. Karena setelah melewati badai-badai itu – entah itu luka pengkhianatan seperti yang dialami Dika atau Maya, sakitnya perpisahan seperti Linda, atau sulitnya memaafkan seperti Hesti – seringkali ada satu hal fundamental yang ikut hancur lebur: rasa berharga diri atau self-worth. Kita jadi bertanya-tanya, “Apakah aku tidak cukup baik?”, “Apakah ini semua salahku?”, “Apakah aku pantas dicintai?”, “Apakah aku bisa percaya atau bahagia lagi?”
Nisa: Pertanyaan-pertanyaan itu adalah bisikan dari luka yang masih menganga. Dan jika tidak kita atasi, rasa tidak berharga ini bisa menghambat kita untuk benar-benar pulih dan melangkah maju ke kehidupan yang lebih baik. Karena itu, di episode penutup Bab 4 ini, kita akan fokus pada langkah krusial setelah melewati badai: yaitu bagaimana cara membangun kembali rasa berharga diri yang mungkin sempat runtuh? Bagaimana caranya merasa utuh dan bernilai lagi setelah merasa hancur? Ini adalah kelanjutan, atau mungkin pendalaman, dari obrolan kita di episode paling awal Bab 1 soal self-love, tapi dengan kacamata penyembuhan pasca-trauma.
Reza: Ini penting sekali, karena tanpa fondasi self-worth yang kokoh, kita akan sulit membangun hubungan baru yang sehat atau bahkan menikmati hidup kita sendiri. Jadi, bagi teman-teman yang mungkin sedang merasa ‘kecil’, ‘tidak berarti’, atau ‘rusak’ setelah mengalami pengalaman menyakitkan, episode ini untuk kalian.
Nisa: Pertama-tama, ketahuilah bahwa merasa tidak berharga setelah mengalami pengkhianatan, kehilangan, atau kegagalan besar itu sangat wajar. Luka emosional itu seringkali menyerang inti dari persepsi kita tentang diri sendiri. Tapi, yang perlu diingat kuat-kuat: Perasaan tidak berharga itu adalah AKIBAT dari luka, BUKAN FAKTA tentang siapa dirimu. Nilai intrinsikmu sebagai manusia tidak berkurang sedikitpun hanya karena seseorang menyakitimu atau karena kamu mengalami kegagalan.
Reza: Nah, menyadari ini adalah satu hal, tapi merasa berharga kembali itu butuh proses aktif. Ini bukan sesuatu yang datang sendiri sambil menunggu waktu berlalu. Kita perlu secara sadar membangunnya kembali, bata demi bata. Bagaimana caranya?
Nisa: Langkah 1: Lawan Suara Kritis Internal. Setelah trauma, seringkali muncul suara di kepala kita yang terus menerus menyalahkan, merendahkan, atau meragukan diri sendiri ("Aku bodoh", "Aku tidak pantas bahagia", "Tidak akan ada lagi yang mau denganku"). Sadari suara ini. Kenali bahwa ini adalah suara luka, bukan suara kebenaran. Dan secara sadar, lawan suara itu. Setiap kali ia muncul, coba katakan dalam hati (atau tuliskan), argumen sanggahannya (counter-argument). Misalnya, jika suara itu bilang "Aku tidak akan pernah bisa percaya lagi", lawan dengan "Aku pernah terluka, tapi aku memilih untuk belajar percaya lagi pada orang yang tepat, dimulai dari percaya pada diriku sendiri."
Reza: Langkah 2: Kenali & Hubungi Kembali Inti Dirimu (Core Self). Trauma atau kehilangan besar kadang membuat kita lupa siapa diri kita sebenarnya di luar konteks rasa sakit itu. Coba luangkan waktu untuk mengingat kembali: Siapa dirimu sebelum badai itu datang? Apa nilai-nilai (values) yang penting bagimu (kejujuran, kasih sayang, kerja keras, kreativitas)? Apa kekuatan (strengths) yang kamu miliki (tekun, lucu, pendengar yang baik, problem solver)? Apa minat atau passion yang membuatmu bersemangat? Tuliskan! Mengingat kembali esensi dirimu yang utuh ini bisa membantu melawan perasaan ‘rusak’ atau ‘tidak berarti’.
Nisa: Langkah 3: Raih Kembali Rasa Mampu (Sense of Agency) melalui Tindakan Kecil. Perasaan tidak berdaya adalah salah satu dampak trauma. Untuk melawannya, mulailah melakukan tindakan-tindakan kecil yang memberimu rasa mampu atau kompeten, sekecil apapun itu.
Selesaikan satu tugas kecil yang tertunda (membereskan laci, membayar tagihan).Belajar satu skill baru yang sederhana (resep masakan baru, menggunakan aplikasi baru).Berolahraga ringan secara teratur selama seminggu.Membantu orang lain dalam hal kecil. Setiap kali berhasil mencapai target kecil ini, akui dan apresiasi usahamu. Ini akan pelan-pelan membangun kembali keyakinan pada kemampuan dirimu sendiri.