Chaos Tower tak pernah kekurangan cerita. Namun akhir-akhir ini, kisah yang beredar bukan lagi tentang kemuliaan. Melainkan tentang kematian.
Rumor mengalir cepat seperti racun dalam air. Di luar menara, para survivor mulai berbicara lebih pelan, lebih ragu. Tawa yang biasanya memenuhi pasar sementara berubah jadi bisikan gugup. Mata mereka menatap menara itu seakan melihat makhluk hidup—makhluk yang lapar.
“Lantai lima… katanya bukan monster yang membantai mereka. Tapi manusia,” ucap seorang pria dengan suara serak, jubahnya compang-camping namun matanya tajam karena terlalu sering menatap kematian.
“Dan lantai tujuh. Ada yang lihat... mayat. Bukan luka biasa. Seperti dicabik dari dalam.”
“Itu cuma mitos. Lantai tujuh cuma dihuni serigala bulan, kan? Yang lain mungkin lengah.”
“Kalau hanya serigala, kenapa tubuhnya seperti dibakar dari dalam? Kenapa darahnya hitam?”
Tak ada jawaban. Hanya diam dan kecemasan yang menebal. Karena kebenaran dan ketakutan sering berjalan berdampingan.
---
Sebagian mulai percaya bahwa Chaos Tower bukan hanya tempat ujian, tapi kini menjadi labirin pembantaian yang tak bisa dijelaskan. Beberapa tim survivor membatalkan misi. Beberapa lainnya tetap maju—karena mereka butuh uang, atau karena ego mereka terlalu besar untuk menelan rasa takut.
Namun kepercayaan mulai rapuh. Apalagi setelah party elite yang dikenal luas, ditemukan mati berantakan di lantai tujuh.
“Mereka mungkin bajingan, tapi mereka kuat… kalau mereka bisa dibantai, kita semua bisa.”
“Mungkin menara ini sudah mulai berubah.”
Kalimat itu menyebar seperti kutukan. Dan bagi mereka yang cukup jeli, perubahan ini bukan hal sepele. Tower tidak pernah ‘berubah’… kecuali sesuatu yang lebih besar tengah bersiap.
---
Guild Induk tak tinggal diam.
Mereka melihat kepanikan ini seperti kobaran api di ladang kering. Bila dibiarkan, tak hanya para survivor yang berhenti memanjat, tapi seluruh sistem pendukung di luar menara akan runtuh. Tanpa aliran informasi dan pergerakan dari dalam tower, roda ekonomi dan politik di luar ikut membeku.
Maka, perintah dikeluarkan.
“Utus party rank tinggi. Bawa mereka dari lantai lima hingga dua belas. Pastikan menara tetap dalam kendali.”
Dan satu nama ditunjuk—bukan sembarang nama.
Dusk Heralds.