Cut Alysia

Vera Hastuti
Chapter #8

Bab 8 : Sosok Idola

Alysia menatap Nazarudin dengan kagum dari arah penonton. Abang kelasnya itu mengalunkan tilawah Alquran dengan irama Bayyati. Suaranya lembut meliuk-liuk. Ia sangat lihai memilih gerakan lambat dan menggeser nada ayat-ayat di dalam surah An naba yang telah di tentukan oleh dewan juri untuk dibacakannya saat maju ke mimbar podium.

 

Baru kali ini, Alysia mendengarkan Nazarudin membacakan ayat Alquran satu surah penuh. Saat mengajar ngaji di Surau Hijau, ia hanya membaca paling banyak satu potong ayat lalu selebihnya hanya mengoreksi bacaan yang salah. Alysia telah mengagumi sosok kakak kelasnya itu. Dari sejak pertama kali, pemuda itu menjadi guru mengajinya di pengajian Surau Hijau Teungku Alyasak.

 

Alysia masih ingat dengan jelas, saat di surau, Nazarudin mengajarkan para santrinya dengan tegas. Ia tidak memberi tolelir pada kesalahan bacaan harakat Fathah, harakat dhammah,harakat kasrah, tanwin, dan sukun. Bentuk muka pemuda itu  tirus, hidungnya mancung dan memiliki alis yang melengkung seperti barisan semut hitam di seputar matanya yang bulat. Nazarudin memiliki kulit berwarna sawo matang, khas kulit orang-orang di pesisir.

 

Pemuda itu tidak terlalu tinggi. Bahkan, saat itu, tinggi Alysia hampir menyamainya bila mereka tengah berdiri bersamaan. Wajahnya bersih bercahaya karena selalu menjaga wudhu. Ia tidak pernah meninggalkan shalat lima waktu. Rasidah, teman mengaji Alysia di Surau Hijau lalu mencubit lengannya. Gadis itu merasa kasihan melihat wajah Nazarudin merah menahan grogi karena Alysia menatapnya tidak henti-henti.

 

Semenjak, Nazarudin di percayakan oleh Teungku Alyasak untuk mengantikan posisinya mengajar santri tingkat sekolah dasar di Surau Hijau, Alysia menjadi sangat rajin mengaji. Ia selalu hadir tepat waktu. Alysia dengan cepat menangkap pelajaran yang diberikan oleh guru mengajinya itu. Terkadang, Alysia sengaja membaca salah mahraz huruf agar waktunya mengaji lebih lama karena pemuda itu harus mengoreksi lagi kesalahan bacaan itu terlebih dahulu.

 

Ada perasaan lain yang sulit diutarakan oleh Alysia ketika melihat sosok Nazarudin. Ayahnya, Teuku Syarif Sayfdin sampai terperanjat kagum melihat Alysia tiba-tiba rajin shalat lima waktu tanpa di perintah lebih dulu. Biasanya, Ibunya harus menakutinya dengan sapu lidi agar gadis itu gegas mengambil wudhu dan melaksanakan shalat berjamaah. Semenjak menjadi santri mengaji di Surau Hijau, Alysia berubah drastis ke arah kebaikan. Padahal, tanpa Ayah dan Ibunya ketahui, ada seorang sosok panutan yang sedang ia teladani.

 

“Nazarudin memang hebat, ya, belum ada yang dapat menandinginya,” suara setengah berbisik dari arah kanan kanan membuyarkan lamunan Alysia

 

“Lihat, lengan ku masih merinding karena mendengar suaranya mengaji tadi.” Ucap Seorang gadis berjelbab biru sambil menunjukkan lengannya ke pada teman-temannya.

 

“Iya, benar. Ia selalu mendapat juara 1 umum,” suara yang lain ikut menyahuti.

 

  Alysia mencuri-curi dengar percakapan kakak kelasnya itu. Sebagai santri baru, ia belum tau banyak tentang prestasi-prestasi yang telah ditorehkan oleh guru mengajinya itu. Tapi, Alysia sudah bisa meraskan gaung kebesaran Nazarudin dari teman-teman di sekelilingnya. Bahkan, percakapannya dengan Ustadzah Radiah tempo hari juga menyiratkan hal senada. Namun, entah mengapa, Ada yang memanas di sudut hati Alysia, bila mendengar nama pemuda itu di sebut-sebut dan di puji oleh teman-temannya, bukan rasa benci tapi tepatnya rasa cemburu.

 

***

 

Alysia mengikuti kelas privat Hafidz malam ini bersama ustadzah Radiah. Ia belum bisa menoreh prestasi pada ajang tilawah tempo hari. Hasil pengumuman perlombaan itu, Nazarudin meraih peringkat pertama di susul seorang santriwati dari MAN 1 Peurlak dan juara tiga diraih oleh santri Aliyah yang tengah duduk di kelas 1. Alysia mengungkapkan rasa sesalnya saat tidak mengindahkan saran Ustdzah Radiah agar mengikuti lomba tahfidz. Justru, ustdzah Radiah merasa bahwa Alysia memiliki talenta di bidang tilawah, hanya saja belum terlatih dengan baik.

 

“Irama tilawah yang Alysia bawakan kemarin saat mengikuti lomba mirip seperti yang dilantukan oleh Nazarudin,” ucap ustadzah Radiah setelah mereka selesai privat.

Lihat selengkapnya