Cut Alysia

Vera Hastuti
Chapter #26

Bab 26: Mutasi

 Pesawat Hercules yang membawa rombongan prajurit Brimob Mabes Kelapa Dua bertolak dari Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh pukul enam pagi. Pesawat terbang bermesin empat turboprop sayap tinggi milik TNI AU ini mendarat dengan sempurna di bandara Halim Perdana Kusuma tepat pukul 8 lewat 45 menit waktu setempat.

 

Sejak pagi, Yasmin dan Zesika telah menantikan kedatangan Yeben di ruang tunggu kedatangan yang terletak di sebelah Barat bandara yang terletak di Jakarta Timur itu. Beberapa keluarga prajurit juga terlihat ikut menantikan sanak saudara mereka yang pulang bertugas dari daerah Aceh.

 

Dari arah pintu masuk domestik, Yeben melambaikan tangannya ke arah ibunya dan Zesika. Yasmin langsung memeluk anak kesayangannya itu dengan penuh rasa suka cita. Air mata bahagia tumpa ruah di seragam Yeben. Tuhan telah mengabulkan doanya, untuk memberi keselamatan untuk putra ketiganya itu selama bertugas di daerah Aceh.

 

“Mama senang sekali melihatmu kembali dengan keadaan sehat dan tidak kurang sesuatu apapun, Nak” ucap Yasmin sambil memindai tubuh Yeben dari rambut sampai kaki.

 

“Berkat restu dan doa mama tentunya,” ujarnya sambil mencium lembut kening ibunya.

 

“Hai, Ben, apa kabar?” Sapa Zesika setelah melihat ibu dan anak itu selesai meluapkan kerinduan mereka. Ia mengulurkan tangannya ke arah lelaki itu.

 

“Baik,” jawab Yeben sembari menyambut uluran tangan Zesika.

 

“Kapan balik dari Amerika?”

 

“Sudah seminggu,” jawab Zesika ramah.

 

“Libur musim dingin?”

 

“Bukan,” gadis itu menggeleng, “libur menyambut Natal dan Tahun baru,”

 

“Oh, iya,” ucap Yeben menepuk pelan keningnya. Ia lupa bila sekarang sudah memasuki akhir bulan November.

 

“Ngobrolnya lanjut di rumah lagi saja, Yuk.” Ajak ibu Yeben sambil menujuk ke arah Pak Armin yang telah menanti.

 

“Oke, Ma,” Yeben menjawab sambil menjinjing rasel bawaanya menuju ke arah parkiran.

 

***

 

Sesampainya di rumah, Salsa menyambut kakaknya dengan pelukan hangat. Pagi tadi, ia juga berencana ikut menjemput ke bandara, tapi di tinggalkan oleh ibunya karena kebiasaanya yang suka lelet dan lambat.

Lihat selengkapnya