Cut Off

Dewi Fortuna
Chapter #8

Misi Dimulai

Perihal merayu gadis sudah sering kulakukan. Bukan sesuatu yang sulit bagiku. Namun, entah mengapa aku tidak bisa semudah biasanya saat mendekati Gina. Apa karena Gina sangat berbeda dari gadis-gadis yang selama ini pernah aku pacari? Rata-rata para perempuan suka dengan hadiah, pujian, rayuan, bahkan ditraktir di restoran. Tipe gadis seperti Gina agaknya tidak cocok dengan model pendekatan semacam itu. Gina belum tentu suka dengan hadiah dan sikap yang kulakukan pada gadis kebanyakan. 

Hari itu, aku pun mencoba menyusupkan misi pendekatanku lewat program kerja di KKN. Salah satu program yang kutunggangi untuk misi pribadi adalah membuat bakso ikan. Biasanya perempuan suka memasak. Sepertinya cocok untuk Gina dan teman perempuan lain di tim.

Acara demo membuat bakso ikan akan dimulai tepat pukul sepuluh pagi. Diperkirakan jam segitu ibu-ibu di lingkungan KKN sudah selesai mengerjakan aktivitas sehari-hari di rumahnya seperti memasak, mencuci, menyapu dan mengepel lantai. 

Berkat pemandangan pelelangan ikan di pelabuhan, aku menemukan ide membuat bakso dari ikan. Jadi sebagai salah satu bentuk pengawetan hasil tangkapan ikan oleh nelayan. Selain itu, pembuatan bakso ikan juga berguna untuk meningkatkan nilai jual ikan. Cocok dikerjakan oleh penduduk pesisir. Aku pun ingat harga bakso ikan semangkuk lumayan mahal di kotaku. Siapa tahu produksi mereka bisa dipasarkan ke luar daerah. Pasti pendapatan warga akan meningkat. 

Acara demo pun dimulai setelah semua alat dan bahan dipersiapkan. Aku yang memandu mereka.

“Sudah siap ibu-ibu?” sapaku di depan ibu-ibu yang sudah berkumpul di teras salah satu rumah warga. 

“Siap, Mas!” Secara serempak mereka menjawab pertanyaanku. 

“Gina, Dinda, dan teman-teman asisten hehe. Siap, yah!” ucapku, lalu mengedipkan mata pada mereka. 

Dalam hitungan menit aku menjelaskan secara runtut urutan pembuatan bakso ikan. Mulai dari takaran bahannya sampai cara membuat adonannya. Satu per satu langkah pembuatan bakso yang kuberitahukan diikuti oleh ibu-ibu dan teman-temanku. Yang aku tekankan ketika demo adalah rasa, taste yang menjadi kunci utama. Jangan sampai bentuk bagus, tampilan menarik, tetapi rasa amburadul.

Sebagian ibu-ibu yang ragu pada urutan cara membuat adonan memintaku menerangkan ulang. Dengan sabar aku pun menjelaskan kembali satu per satu prosedur pembuatan bakso ikan. Beberapa ibu-ibu mengaduk adonan sambil berkelakar. Sepertinya mereka senang dan sangat menikmati demo program kerjaku. Coba Mama ada di sini, pasti bangga dengan anak semata wayangnya. Tak hanya tampan secara fisik, tetapi otak juga cerdik.

Sementara itu dari kejauhan Gina terlihat asyik mencampur bahan yang diperlukan. Usai menjelas pada ibu-ibu tadi, aku mendekati Gina, pujaan hatiku.

Lihat selengkapnya