Cut Off

Dewi Fortuna
Chapter #34

Respons Mama


Pantai Serayung yang menjadi salah satu destinasi wisataku demi mencerahkan pikiran cukup sepi meskipun sudah dikelola. Mungkin belum banyak wisatawan yang mengetahui daerah ini. Setelah menikmati keindahan pemandangan laut dari atas bebatuan yang berserakan di tepi pantai aku berencana pulang. 

Tadinya aku akan langsung ke indekos dan bekerja esok harinya. Namun, Mama meminta menunda ke kantor barang satu-dua hari. Akhirnya aku hanya mampir ke kantor untuk membagi oleh-oleh sebentar. Lalu, aku pulang ke rumah Mama lebih dulu sebelum ke indekos. 

“Apa ini, Beb?” tanya salah satu teman.

“Nah, kebetulan ada kamu. Nih, bagiin ke semua temen. Gue mau izin lagi dua hari. Jangan lupa kasih ke Bos.”

“Wah, asyik. Siap-siap. Pasti aku bagiin semuanya,” jawab temanku sebelum aku meninggalkan kantor.

Perjalanan ke rumah Mama memerlukan waktu selama beberapa jam. Aku mengendarai motor dengan kecepatan sedang, sekitar 40-50 kilometer per jam. Meskipun jalan cukup lengang aku tak berniat ngebut karena agak lelah.

Tepat jam dua belas aku sampai di rumah Mama. Hanya ada Gina, Miko, dan Bi Ranti. Aku langsung merebahkan diri di kamar tamu. Rasanya lelah hayati. Sebelum benar-benar terlelap, kudengar Gina memanggil. Namun, aku tidak menggubrisnya.


Entah berapa lama aku tertidur, saat bangun samar terdengar percakapan dua orang di luar kamar. Sepertinya Mama dengan Gina.

“Tidur, Ma. Tadi belum bangun pas kupanggil-panggil.”

“Aneh Barra itu. Sudah lama gak ketemu istri sama anaknya. Pas datang malah tidur.”

Astaga! Mama benar juga. Namun, hatiku tak bisa diajak kompromi. Meskipun aku bisa saja akting seperti aktor film, kali ini rasanya lelah. Entah apa yang akan terjadi ke depan. Lama-lama aku juga muak menyimpan semua fakta ini sendirian.

“Sana lihat, apa dia sudah bangun?” Suara Mama terdengar tegas. Dia sepertinya menyuruh Gina agar membangunkan aku. Huh! Padahal aku sudah bangun, hanya saja malas untuk keluar kamar. 

Buru-buru aku beranjak dari tempat tidur, lalu ke kamar mandi. Saat keluar dari kamar mandi Gina sudah menungguku di kamar. 

“Dicari Mama,” ucapnya pelan.

Aku diam dan langsung ke ruangan lain mencari Mama. Ternyata Mama sedang berada di ruang tengah. Aku menghampirinya, mencium takzim tangannya, lalu duduk di dekatnya.

Lihat selengkapnya