Zat bersifat halusinogen dalam berbagai bentuk, baik yang kasat mata maupun terjangkau pandangan. Salah satunya adalah zat-zat tak kasat mata yang menjadikan orang-orang di sekolah seperti mematung serentak dengan pandangan kosong. Disusul kemudian gelembung-gelembung yang bermunculan, termasuk salah satu dengan ukuran lebih besar yang menelan Kaula sampai melayang ke atas. Semua hal itu dijabarkan Karmila dengan bantuan layar miliknya yang sempat tersatukan dengan jaket khususnya.
Melalui layar itu turut pula dipaparkan oleh Karmila bahwa Kaula sudah lama dipantau sejak SMA oleh orang-orang yang disebut menjalin interaksi resmi dengan Nakayan, terutama oleh orang-orang pernah atau bisa berinteraksi langsung dengan Kaula seperti Kalani, Karmila, beberapa lainnya di SMA, kemudian Kefadi dan tiga rekannya yang juga sahabatnya di bangku kuliah. Jaringan Nukleolus, adalah sebutan bagi mereka para orang-orang inti ini. Secara turun temurun dimulai pihak yang kalah perang maupun saksi mata yang selamat dari pihak yang menang 50 tahun lalu, mereka termasuk para rekan di seluruh dunia yang tergabung dalam satuan yang sama, memang sengaja ditanamkan pengetahuan 'terlarang' sampai pembentukan yang sudah dimulai sejak akhir peperangan hebat pada setengah abad yang lalu. Tentu saja pengetahuan terlarang yang dimaksud adalah mengenai keterlibatan vampire sebagai tentara dalam medan perang, yang sangat tidak manusiawi sebab memang disengaja nantinya akan tewas entah kalah atau menang demi mengurangi populasi manusia. Selain itu, masih ada beberapa pengetahuan terlarang mengenai program terhadap dunia yang saat ini sedang berlangsung dan tidak disadari seluruh umat manusia.
Ketika dikatakan bahwa negara Kinstjensa negeri tanah air Kaula—yang tentu saja seluruh rakyat negeri Kinstjensa—disebut tengah menjadi target negeri terkuat di bumi, Jikeusve, tidak begitu terkejut untuk diketahui, karena memang sudah lebih seabad negeri ini menjadi primadona seluruh bangsa. Beberapa kali pernah dijajah pula sampai menjadi materi pelajaran sejarah di sekolah, namun tidak ada yang mengetahui mengenai Kinstjensa akan dijadikan pusat pemerintahan di muka bumi setelah rencana pembersihan orang-orang yang menentang Jikeusve serta sekutu kelak dilakukan.
Hal lain lebih lengkap dijabarkan Karmila melebihi Nakayan, adalah berupa Nugafiz negeri asal Nakayan juga sengaja diupayakan Jikeusve dan sekutunya agar hubungan persahabatan bilateral tidak menjadi mesra. Nugafiz yang punya masa lalu kelam pernah menjajah Kinstjensa, mendapat penolakan oleh beberapa warga Kinstjensa karena disebut-sebut akan menjajah kembali, padahal mereka ingin memperbaiki hubungan persahabatan yang erat antar negara. Agak tepekur dirasakan Kaula mengetahui tersebut, belum lagi yang menyebarkan isu mengenai kelak Nugafiz akan menjajah kembali adalah orang-orang dari Kinstjensa sendiri yang dibayar oleh antek-antek Jikeusve. Hal sama juga dialami oleh negara-negara lain yang tidak pernah menjajah Kinstjensa, namun bila berpotensi membuat perubahan baik ke depan terhadap Kinstjensa, maka orang-orang bayaran dari antek-antek Jikeusve menyebarkan isu buruk bila hubungan erat terjalin. Tentu saja selain cara busuk itu, banyak cara lain dilakukan secara menyeluruh bagi tiap penduduk bumi, termasuk mengenai golongan gelap yang sudah lama didirikan sejak sebelum peperangan 50 tahun lalu terjadi, yang pernah menjadikan beberapa manusia sebagai vampire menjadi pengganti tentara, dan dilakukan kembali dari sejak tahun-tahun belakangan ini. Akan tetapi oleh karena beberapa hal, salah satu di antara vampire itu segera 'dikirimkan' pada Kaula, yaitu Nakayan, demi mencegah hal buruk yang lebih besar akan terjadi.
Suatu hal yang membebani benak Kaula selama berhari-hari setelah segala paparan itu pasca insiden gelembung, tiap tidak sengaja bertemu atau melihat Nakayan tatkala jalani keseharian di kampus, teringat saat berhalusinasi pemuda itu memeluknya sebelum gelembung menelannya. Tidak yakin rasanya bila zat halusinogen semata yang menjadikannya begitu, aneh saja mengapa pula harus Nakayan yang menjadi wujud halusinasinya. Belum lagi kecurigaan pada diri sendiri bilamana halusinasinya adalah hal nyata dari dirinya akibat beberapa kali dadanya berdegup kencang dari sejak saling menggenggam di dekat sungai. Oleh begitu malu rasanya diakui pada Karmila dan Kalani mengenai halusinasinya itu, tidak akan lepas olehnya menempel di sembarang titik bagian kulit mana pun, berupa plester mirip koyo yang berfungsi menangkal bila pengaruh bersifat halusinogen kembali hadir. Yang didapatnya dari anggota Jaringan Nukleolus.
Tiap hari dilalui jalani kuliah, selalu disyukurinya tidak ada gangguan dari cybopire lain atau pihak musuh. Hanya saja, selain tetap tidak nyaman dari dirinya kalau berurusan dengan Nakayan. Mengenai Kefadi si junior sombong itu pun, masih membekas perasaan jengkel Kaula dari kesan pertama sosok yang seperti ketua di antara tiga anggota Jaringan Nukleolus di kampus itu, manakala tampak sosoknya maka sebisa mungkin bergelagat natural untuk memutar haluan demi menghindari papasan. Berbeda saat berpapasan atau tidak sengaja bertemu dengan rekan-rekan Kefadi lainnya, akan saling menunduk senyum sapa tiap berpapasan, terutama pada Kiara si perempuan satu-satunya.
Suatu kesempatan Kaula mencoba bercengkrama dengan Kiara, basa-basi yang menjadi awalan lalu diluruskan pada topik semula yang ingin dibahas perihal Jaringan Nukleolus, yang rupanya diam-diam pertama mengetahuinya, mengingatkannya pada materi pelajaran di bangku sekolah. Kendati memiliki tubuh yang lebih tinggi dan sedikit berisi dibanding Kaula, Kiara sangat ramah dan sopan termasuk tiap pada beberapa kali ada kesempatan bercengkrama lagi. Beberapa hal mengenai beberapa alat atau benda yang digunakan Jaringan Nukleolus dijawabnya, yaitu benda berupa rubik milik Kefadi, dan dimiliki pula Kalani yang juga, memiliki fitur penangkal halusinogen ketika disentuh atau digenggam—yang juga berfungsi sebagai pendeteksi cybopire. Kemudian jaket khusus, yang menjadi satu kesatuan dengan layar yang digunakan saat mengelilingi Kaula dan Nakayan usai insiden gelembung. Ihwal ruangan yang digunakan saat mengelilingi Kaula dan Nakayan pun, rupanya tidak menentu, dan ruangan memang sengaja dibuat efek seolah-olah berada di ruang medis agar apa yang akan dilakukan menjadi titik fokus para anggota.