Cyborium

Gia Oro
Chapter #34

Negeri Dongeng

Terpencil. Tidak terjamah satelit. Begitu asing dengan tumbuhan-tumbuhan serta binatang-binatang yang tidak akan ditemukan bentuknya pada pulau-pulau lain di seluruh dunia, selain hanya ada di pulau 'asing' itu. Siapa pun yang menemukan pulau itu, dipastikan tidak akan selamat, kecuali mereka yang 'berkepentingan'. Memang sengaja betul ditempati dan dimiliki bahkan jauh dari sebelum penangkapan sang cybopire incaran. Nakayan, ia sedang berada di tengah-tengah pulau dalam sebuah bangunan penelitian, dalam keadaan tidak sadarkan diri setelah dibius oleh seorang antek-antek dalam mobil terbang.

Kondisinya sama persis ketika Kaula dikenai insiden gelembung yang menelannya, melayang dengan kedua tangan terbentang lurus oleh tali-tali khusus yang mengikat pergelangan tangannya secara kuat. Tetapi sepasang kaki tidak diikat terpisah, Nakayan justru terikat bagian kaki dengan kondisi menyatu. Tali temali itu terhubung dengan dinding bangunan, ke layar-layar dan papan ketik yang mengelilingi di bawahnya, dengan beberapa orang ilmuwan berjas putih. Memang bangunan itu sudah dirancang sedemikian rupa dalam penangkapan ini.

Tidak bisa pula disebut penangkapan. Sebagai cybopire yang sejak awal dirancang untuk memimpin, Nakayan justru tengah direbut kembali oleh pemilik yang sebenarnya. Begitu di dalam benak pimpinan organisasi gelap yang mengamati para ilmuwan yang mengelilingi Nakayan. Ia mendengus, mengingat 'para buronan' yang tidak berhasil ditangkap sesegera mungkin. Sudah muak pula menyerapahi si tubuh yang dipenuhi otot karena hanya membawa Nakayan saja, meski memang itu tugas utamanya.

"Tuan Jimmy, sepertinya hanya professor Nadhim yang paham menangani Nakayan. Sebab sudah berulang kali kami lakukan pembobolan kondisi Nakayan sebagai cybopire tapi tidak berhasil!" Seseorang di antara para ilmuwan yang mengelilingi Nakayan, berseru. Rupa wajahnya sama kusutnya dengan rekan-rekannya.

"Kenapa kau harus sebut nama orang mati itu, Jose? Apa kau ingin menyusulnya?"

"Maaf, tapi... dimulai dari Nakayan direbahkan, sampai dibuat berdiri melayang seperti saat ini, tapi belum membuahkan hasil..."

Jimmy, sang pimpinan organisasi gelap milik negeri Jikeusve yang tidak diketahui seantero dunia. Pria dengan beberapa helai uban di kepalanya itu menyipitkan mata pada tali temali khusus yang mengikat Nakayan. Ia berdecak oleh keluhan di hari ketiga ini—setelah beberapa kali Nakayan sempat siuman namun hanya untuk berontak sambil meraung menyebut tuan putrinya. Melepaskan geram sudah jelas tiada guna, yang tentu tidak mungkin akan dapat membantu kerja para ilmuwan. Sementara itu, ia sudah dipercaya oleh pimpinan negeri Jikeusve yang tidak lain adalah pemimpin negaranya sendiri untuk menangani apa yang kini ada di hadapannya.

Lihat selengkapnya