Cynthia the Candy Addict

Impy Island
Chapter #8

8. LJ dan Kebun Binatang

Nada lagu Pop Goes the Weasel semakin keras, ketiga hewan di sekeliling Cynthia serempak mengangkat kepala, memandang sebuah kubus hitam yang tuasnya tengah berputar cepat, sampai akhirnya terbuka meledakkan conveti kelabu, sekaligus memunculkan badut monokrom jangkung yang menyeringai lebar.

Pop Goes the Weasel!” serunya riang.

Badut itu melihat sekeliling, lantas menyeringai jahil mendapati tiga ekor hewan berbeda jenis menatapnya dengan sorot datar negatif. “Bertambah lagi? Lama-lama rumah ini berubah menjadi kebun binatang!”

“Tidak ada tikus di kebun binatang,” hardik Martes.

“Atau anjing!” Two Hundred menyahut sambil terkekeh menunjukan deretan gigi besar. “Atau kucing,” tambahnya, mewakili Lucas yang masih bergeming.

“Hey, si Imut ini datang dari mana?” Jack berjongkok di hadapan Lucas, sejurus kemudian justru berdeham, nyaris merasa terintimidasi menatap manik hijau terang milik si kucing. “Ada berita bagus apa hari ini?”

“Si Bajingan Kurt menambah jumlah suntikan Cynthia menjadi 201, lalu tiba-tiba Lucas datang. Dia meringkuk seenak buntutnya di dekat Cynthia-ku.” Two Hundred berbaik hati menjelaskan.

Jack mengernyit. “Kenapa Kurt menambah jumlah suntikannya?”

“Sebab Cynthia tidak mau berhenti menangis. Setelah suntikkan ke-201, dia tetap menangis, tapi air matanya tidak keluar sama sekali.”

“Kira-kira cairan apa yang dia tambahkan?”

Lucorat, Lucas ikut ke dalam percakapan, dan itu membuat Jack menatapnya prihatin. “Kau tidak bisa bicara, Kucing Kecil?”

Si kucing melengos, tidak mau menjawab pertanyaan yang jawabannya sudah di depan mata. Sedangkan Martes buru-buru berlari ke arah Jack, hidungnya mengendus cepat, kelopak mata terbuka lebar seolah tidak ada kelopak mata sama sekali di sana.

“Kau tahu cairan apa Lucorat itu? Apa pengaruhnya untuk Cynthia?”

“Aku bukan Dokter Kurt Cundy, Tikus Tolol!” Jack berjongkok, mengangkat wajah Cynthia guna meneliti lingkaran hitam samar di sekitar matanya. “Apa pun itu pasti sudah diutak-atik oleh Kurt sampai Cynthia tidak lagi memiliki kelenjar air mata.”

“Kelenjar air mata?” Martes meladeni, meskipun dongkol telah disebut ‘tolol’.

Jack mengedikkan bahu. “Kalian bilang tidak ada air mata keluar, ‘kan?”

“Kelenjar air mata? Itu artinya ... Cynthia tidak bisa menyalakan keran air di dalam matanya?” tebak Two Hundred yang membuat Martes menepak dahi dengan buntut, sementara Jack tertawa keras-keras.

“Itu artinya Cynthia tidak bisa menangis lagi, Otak Kosong!”

“Oh, ya ampun! Itu benar-benar ....”

Lihat selengkapnya