Setelah kejadian yang tidak mengenakan kemarin, memang Cyntia jadi sedikit trauma. Ia sempat sudah tidak mau percaya lagi dengan laki-laki. Karna berdasarkan pengalamannya kemarin, mulut dan kata-kata manis tidak menjamin perlakuannya juga akan baik.
Cyntia masih penasaran siapa laki-laki yang menolongnya ketika itu. Ia sangat berterima kasih. Namun segalanya masih misterius karna tidak ada yang ia ketahui tentang siapa laki-laki itu , dimana rumahnya dan lainnya. karna memang ia juga tidak memberitahukan apa-apa, hanya selalu bilang kalau ia hanya diperintahkan untuk menyusul Cyntia ketika itu. Rupanya Cyntia sudah diikuti sedari ia dan Opik pulang. Semakin penasaran Cyntia dibuatnya. Siapa orang dibalik semua ini.
Ia pun mulai menerka-nerka siapakah sebenarnya orang baik itu dan siapa yang meminta orang itu mengikuti Cyntia?
Dalam hati Cyntia berpikir mungkinkah salah satu mantannya atau ada cowo lain yang menyimpan rasa padanya. Namun, Cyntia akhirnya memutuskan untuk melupakan hal itu karna ia berpikir mungkin saat itu ia sedang beruntung saja. Dan hari-hari Cyntia pun berjalan seperti biasanya.
Hingga suatu ketika, ia sedang pergi berlibur ke suatu pulau dengan beberapa temannya, ada sesosok laki-laki yang membuatnya cukup penasaran. Karna laki-laki itu terlihat tidak banyak bicara, dan terlihat sangat cool dimata Cyntia. Ia pun lalu bertanya pada Wendy,
"Wen, itu cowo siapa? Temen lu? " Tanya Cyntia sembari menunjuk sedikit ke arah laki-laki itu.
"Oh iya itu temen gue. Si Radit. Diiitt!! Woy!!!" Jawab Wendy sembari memanggil temannya itu.
Cyntia yang terkejut langsung salah tingkah ketika ada Radit dihadapannya.
"Dit kenalin nih temen gue Cyntia" ucap Wendy
"Hai Cyn, salam kenal gue Radit" sahut Radit sembari mengulurkan tangannya.
Cyntia dengan gemetar menyambut uluran tangannya dan mereka bersalaman. Usai berkenalan, mereka berpisah.
Setelah Radit pergi, Cyntia mencubit pelan lengan Wendy
"Wen, kampret lu emang. Gw bales lu nanti ya" ucap Cyntia
Wendypun tertawa puas sekali setelah mengerjai Cyntia. Terlihat di kejauhan, Radit menegok ke arah Cyntia yang sedang kesal, lalu ia tersenyum. Cyntia menangkap dengan matanya senyuman Radit dan iapun balas tersenyum meski malu-malu.
Wendy lalu bertanya pada Cyntia, "kenapa? Lu suka sama die?"
"Iya sedikit penasaran sih gue, abis kayanya dingin banget, gak banyak omong. Misterius banget bikin greget hahaha" sahut Cyntia tertawa
Wendy memukul pundak Cyntia, "Yeh emang dasar gak boleh liat yang cool dikit lu mah. Apa ga betah jomblo? Hahahaha" tambah Wendy meledek Cyntia
"Apaan sih, betah gue jomblo. Sembarangan. Tapi kalo kelamaan sepi juga sih ga ada yang merhatiin hehehe" sahut Cyntia sambil tersipu malu
"Kan apa gue bilang hahaha, udeh tenang. Si Radit juga jomblo kok. Tapi dia ga terlalu suka cewe yang rusuh. Jadi kalo bisa lu harus kalem kalo depan doi, daripada doi ilfeel sama lu" ucap Wendy
"Hmm okelah. Sekali-sekali jadi anak alim ga rusuh. Biar perbaikan keturunan pacar hahaha" sahut Cyntia sambil tertawa.