Mereka berdua berkeliling toko buku bersama, sambil sesekali menertawakan lelucon dam gombalan yang dilontarkan Ferdy.
"Cyn, lu tau ga kenapa kalo malem tuh gelap?" tanya Ferdy
"Hmm? Kan emang gelap hahaha" sahut Cyntia tertawa
"Bukan. Soalnya bintangnya ada di lu. Bintang hati gua hahaha" sahut Ferdy
"Bisa aja lu Fer" jawab Cyntia tersipu malu.
Dalam hati, lagi-lagi Cyntia berkata, "Meleleh gue lama-lama digombalin gini. Ga kuat hati gue haduhhh. Ni cowo pinter banget emang ya. Pinter dalam segala hal kayanya gak cuma di sekolah"
Saking senangnya Cyntia, ia tak sadar kalau didepannya, Ferdy sedang berhenti karna ia sedang melihat sesuatu, sehingga bertabrakanlah mereka.
"Aduh. Eh sorry Fer, sorry gue ngelamun" ucap Cyntia gugup
"Nah kan ngelamun lagi. Lu kenapa? Ngelamun mulu loh. Kurang air putih apa? Mau minum?" tanya Ferdy, raut wajahnya terlihat agak khawatir.
"Ah gak kok Fer. Gue baik-baik aja. Ada yang lagi gue pikirin aja hehehe" sahut Cyntia
"Yaudah kalo emang ga enak badan atau kenapa bilang ya, gue anterin pulang atau ke dokter langsung ya" ucap Ferdy
"Iyaa" jawab Cyntia sambil tersenyum
Dia benar-benar sudah dibuat jatuh hati oleh Ferdy. Padahal jika dilihat dari riwayatnya ketika dekat dengan laki-laki, akan langsung ia tolak jika memang dia tidak suka. Namun tidak kali ini.
Ferdy benar-benar sukses membuat tembok pertahanan Cyntia runtuh dan sukses membuat para lelaki saingannya kesal. Bisa dibilang Ferdy terkenal cupu di sekolah, meskipun dia seorang ketua osis. Namun bagi kelompok anak-anak brandal, nakal tapi tampan, Ferdy anak laki-laki yang cupu. Dia tidak tampan tapi manis, terlalu kaku dengan peraturan dan gaya berpakaiannya yang tidak kekinian.
"Duh kira-kira Ferdy bakal nembak gue gak ya? Atau guenya aja yang kebaperan? Atau ini cuma friendzone?" ucap Cyntia dalam hati. Berbagai pertanyaan berkecamuk dikepalanya. Segala kemungkinan yang bisa terjadi sudah bisa ia prediksi.
"Kalo sampe nembak, gue harus gimana? Sok cool? Jual mahal? Apa langsung terima ya? Duhhh khayalan gue. Kenapa sih gue, kaya baru kali ini aja dideketin cowo" ucapnya lagi dalam hati
Perasaan Cyntia sedang bercampur aduk saat itu, antara bingung dan senang juga gugup. Karna setiap kali ia berada dekat Ferdy jantungnya selalu berdegup kencang dan selalu jadi salah tingkah. Meski seringkali Cyntia berusaha untuk terlihat biasa saja, tapi bisa terlihat juga kalau ia sedang salah tingkah.
Akhirnya tak terasa, selesai juga mereka dari toko buku, dan Ferdy sudah mendapatkan semua yang dibutuhkan.
"Ah kelar juga. Pegel euy muterin toko buku. Lu capek gak Cyn? Kalo capek ayo gue anter balik. Kalo gak, mau gue ajak makan. Laper hehehe" tanya Ferdy