Keesokan harinya, Cyntia sudah bangun dan bersiap-siap untuk berangkat. Ia terlihat begitu bersemangat meski tidak dijemput oleh Ferdy. Sedangkan Ferdy, baru saja terbangun dari tidurnya.
Ia mengecek apakah ada kabar dari Cyntia, namun tidak ada. Ferdy mencoba menghubungi Cyntia tapi tidak diangkat. Namun Ferdy masih berusaha berpikir positif terhadap Cyntia. Mungkin ia sedang ada masalah yang tidak ingin ia ceritakan.
Lalu Ferdy pun segera mandi dan bersiap berangkat sekolah. Hari ini, banyak yang harus ia lakukan disekolah. Karna tiga hari lagi ada acara pensi disekolahnya dan ia harus benar-benar extra fokus.
Sesampainya disekolah, seperti biasa Ferdy langsung ke kantin. Dalam hati ia berharap bisa bertemu Cyntia. Namun ternyata hingga bel berbunyipun, Cyntia tak kunjung datang. Ia melewati kelas Cyntia, dan melihat sekilas sosok yang dicintainya sedang bercanda dengan teman-temannya. Dalam hati ia lega tau Cyntia baik-baik saja, tapi sedikit perasaan ragu dan penasaran muncul. Kenapa seakan ia mulai menjauh? Atau hanya perasaan Ferdy saja? Akhirnya Ferdy langsung menuju kelasnya.
Dikelas Cyntia, Reni bertanya.
"Eh, lu lagi kenapa sama Ferdy? Berantem?" tanyanya
"Hmm? Gak tuh. Kenapa emang?" tanya Cyntia
"Tuh tadi orangnya ngeliatin lu dari luar kelas. Ngelamun aja kaya sedih gitu. Gue mau negor jadi ga enak deh" jawab Reni
"Ohh. Gak kok gue sama Ferdy baik-baik aja" sahut Cyntia dengan menunjukkan senyum tipis
Tak lama kemudian, datanglah guru mereka dan dimulailah pelajarannya. Mereka semua begitu serius mengikuti pelajaran. Hingga akhirnya bel istirahat berbunyi. Cyntia dan teman-temannya pun bersiap ke kantin.
"Eh buruan, ntar keburu rame" ucap Cyntia. Dan mereka pun langsung bergegas ke kantin. Masih cukup sepi dan mereka tidak perlu berdesak-desakan lagi. Setelah selesai mereka kembali ke kelas.
Saat tiba depan kelas, mereka dikejutkan dengan kemunculan Ferdy, yang sedang menunggu Cyntia. Desi pun mencolek lengan Cyntia.