MAJO

Hesty Purnamasari
Chapter #3

Falling in Love

Hari itu Majo pulang dengan wajah terang. Segaris senyuman terus saja melekat di bibirnya. Membuat Murni menjadi penasaran. Murni yang tengah menyiapkan makan malam mendekati suaminya, meletakkan sepatu booth yang dilepaskan Majo, juga jaket kulit berwarna hitam yang telah lusuh. 

“Apa yang terjadi, Kak?” tanya Murni mengiringi Majo. 

“Ada sesuatu yang akan Kakak kabarkan padamu!” senyum Majo kini kian merekah. 

“Apa itu?” 

“Wah, sepertinya kamu masak enak. Ada baiknya kita makan dulu, perutku sudah meronta-ronta,” 

Bergegas Murni menyiapkan piring kemudian mengambil nasi untuk Majo. Setelah mencuci tangan, Majo kembali ke meja makan. Dia melahap masakan Murni dengan semangat. Membuat istrinya tersenyum-senyum sendiri. 

“Mana Asoka dan Asika, Dik?” tanya Majo tak melihat keduanya di dapur. 

“Mereka tidur lebih awal,”

“Tumben,” Majo terus bicara seraya mengunyah. 

“Tadi, Bu Morang mengajak kami jalan-jalan. Mungkin mereka kecapaian Kak,”

“Oh ya! Jalan-jalan ke mana?” 

“Taman kota, kedai es krim, terakhir Ibu Morang mengajakku ke simpang tiga terminal,”

Uhuukkk, ....” seketika Majo tersedak, merasakan segumpalan nasi tersangkut di kerongkongan, beberapa butir bahkan masuk melalui hidung. 

“Kak, kenapa? Ini diminum dulu,” Murni mengulurkan segelas air padanya. 

Setelah menetralkan rasa asam dan pedas yang mencekat. Majo menghentikan gerakan suapannya. Kini dia memandang Murni penuh kecurigaan. 

“Ngapain kalian kesana, Dik? Tempat itu terlalu ramai, bagaimana kalau Asoka hilang? Apalagi Asika yang masih kecil, dia bisa kepanasan,”

“Nggak Kak, Ibu Morang hanya ingin menunjukkan sesuatu padaku, dan aku suka ....” 

Lihat selengkapnya