IMRAN POV
Di malam yang sunyi aku pulang ke rumahku, aku sampai di rumah ku lihat Reza belum ada di rumah, aku menyejukkan tubuhku lalu duduk menonton TV di ruang tamu, semua acara siaran TV terlihat membosankan bagiku, ku mematikan Tv lalu duduk di kursi santai, bersantai memejamkan mataku.
Ku dengar suara motor memasuki halaman rumahku, itu suara motor Reza yang berisi seperti suara buang angin. Aku tetap duduk santai menunggunya membuka pintu, tak lama ia pun membuka pintu, ku lihat wajahnya yang murung malam ini, biasanya ia menyapaku tapi malam ini ia hanya melihatku namun diam.
Ia membuka helm dan jaketnya lalu berjalan memasuki kamarnya, aku penasaran dengan tingkahnya malam ini, aku memasuki kamarnya. Ku lihat ia sedang menempelkan es ke pipinya.
"Reza.." panggilku
"Eh.. Iya yah." sahut Reza menatapku kaget
"Udah makan kan?" tanyaku
"Udah kok ya." jawab Reza
"Di pipimu kok ada es gitu?" tanyaku penasaran
"Iya yah.. Pipiku panas, jadi ku letak es biar dingin." jawab Reza
"Maksud ayah kok bisa ada es batu disini? kan di kamarmu ga ada kulkas." tanyaku
Reza melotot heran
"Ya.. Aku ambil dari kulkas dapur dong yah.." jelas Reza
"Oh.. Iya ya.. Ayah lupa." kataku
"Hmm" gumam Reza
"Pipi kamu kenapa?" tanyaku
"kan udah Reza bilang tadi yah, pipi reza panas."
"Ah masa.. kalau panas ya pakai kipas dong za. " ku masih tetap penasaran.
" Iya biar lebih dingin yah hehe." alasan Reza
"Coba mari biar ayah lihat." mintaku
"Gapapa kok yah." hindar Reza
"Udah sini.. Ayah mau lihat, bandel amat sih kamu." paksaku melepaskan tangannya dari pipinya.
Ku lihat pipinya yang memerah membuatku kaget, sudah ku duga sesuatu terjadi padanya.
"Kenapa pipimu bisa merah gini?"
"Iya yah.. ada masalah sedikit tadi." jawab Reza
"Oh.. Kirain kamu pakai lipstick di pipi haha." candaku
"Hmm.. Ayah ni." kesal Reza