2009 Pertengahan Tahun
Dagaz memasuki masa dunia kampus dimana dunia yang berbeda dengan jaman SMA. Dunia yang terlihat indah bagi yang baru lulus SMA, namun tidak berlaku bagi yang sudah menjalaninya apalagi bila sudah memasuki semester akhir. Beruntunglah bahwa tahun Dagaz memasuki kampus tersebut, kegiatan semacam ospek dilarang oleh rektor di kampusnya, sesuai dengan LOA yang ia kehendaki. Dengan ini Dagaz memiliki alasan untuk tidak mengikuti kegiatan semacam ospek tersebut. LOA yang Dagaz miliki saat ini benar – benar lebih terasah daripada sebelumnya. Namun Dagaz tidak puas dengan itu. Dagaz tetap ingin melatihnya karena ia tahu bahwa senior – seniornya akan tetap menjalankan kegiatan tersebut meskipun secara ilegal. Itu adalah kejadian yang ia lihat jauh sebelum ia menjajaki dunia perkuliahan. Dimana para mahasiswa baru tetap akan mengikuti apa kata senior. Dagaz sudah menyiapkan rencana untuk mengatasi hal tersebut. Ia membutuhkan mahasiswa baru sepertinya yang memiliki potensi untuk itu. Dengan kemampuan yang ia miliki saat ini, bukanlah hal yang sulit bagi Dagaz untuk menemukan mereka.
Seperti mahasiswa baru pada umumnya, mereka diperkenalkan dunia kampus oleh jajaran rektor dan dekan kampus dalam suatu acara inagurasi. Dalam acara itulah, Dagaz melakukan scanning terhadap seluruh mahasiswa baru yang satu jurusan dengannya.
“Apa rencanamu, Dagaz?” suara Dark mengganggu konsentrasi Dagaz yang melakukan pemindaian potensi calon teman – temannya.
“Jangan menggangguku saat ini! Aku sedang sibuk melihat potensi mereka,” ucap Dagaz dengan nada sedikit kesal.
Semua mahasiswa baru di sekitarnya tidak mendengar suara Dagaz karena terlalu fokus mendengarkan pidato dari rektor tersebut. Terutama berita dari rektor yang menyatakan ditiadakannya kegiatan ospek tentu saja adalah kabar gembira bagi mahasiswa baru. Dagaz melanjutkan prosesnya melakukan scanning. Ia setidaknya sudah menemukan dua orang yang berpotensi di jurusannya. Dagaz tersenyum karenanya.
------------------------------
2006 Pertengahan Tahun
Di kamar Dagaz
Dagaz terbangun dari tidur lelapnya. Ia sedikit merasakan pusing di kepalanya.
“Lagi – lagi aku bermimpi tentang dunia kampus,” ucap Dagaz kepada Dark yang saat ini ia sadari berada di sebelahnya. Semakin lama, Dagaz semakin bisa merasakan kehadiran Dark dan Light. Ia kini juga bisa merasakan hawa manusia yang unik.
“Apa yang kau impikan tadi?”
“Aku sedang dalam acara inagurasi di suatu kampus. Di situ Sang Rektor memberi kabar baik. Tidak ada yang namanya ospek tahun itu, bukankah itu hal yang bagus?” wajah Dagaz ceria ketika menceritakan mimpinya saat itu.
“Pertahankan hal itu karena selanjutnya kamu harus menguasai hal yang akan membawamu pada perubahan tersebut. Itu berarti, masih ada tiga tahun lagi sebelum hal itu terjadi. Tapi sayang sekali, selama perjalanan waktu, kau akan melupakan mimpimu itu. Dan kau akan ingat kembali ketika hal itu terjadi. Mungkin akan terasa seperti deja vu.”
Dagaz menganggukkan kepalanya tanda ia setuju ucapan Dark karena ia sudah sering mengalami hal itu. Terutama ketika ia memasuki masa SMAnya.