Dagaz

Dark Specialist
Chapter #11

BAB 11 AMBITION

2009 Pertengahan Tahun

Di kamar Dagaz

Bertahun – tahun telah terlewati. Kini kamar Dagaz telah banyak berubah dari sebelumnya. Lantai kayu yang dulu ia gunakan untuk membuat diagram telah hilang. Entah dijadikan bahan untuk sekat dinding, atau untuk lantai kamar lainnya. Susunan perabotan kamarnya benar – benar berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Begitupula atap rumahnya yang sudah berubah bentuk. Dagaz tidak mengingat lagi bagaimana bentuk kamarnya dulu.

Dagaz mendapat kabar bahwa mantannya ketika SMP dulu, Astral kini menjadi anak yang nakal. Bahkan ia menyalahgunakan penggunaan uang untuk kesenangannya sendiri. Kini Dagaz mendapatkan pelajaran baru bahwa setiap manusia bisa berubah drastis karena pengaruh lingkungan dan pergaulannya. Beruntung Dagaz tidak mengalami hal seperti itu. Sang Serigala Penyendiri tentu saja tidak semudah itu untuk bergaul dengan serigala lainnya. Tentu saja dia tidak membuat ekspetasi apapun terhadap serigala lainnya. Itulah prinsip yang ia pegang. Kewaspadaan.

Dagaz sudah lama hilang kontak dengan mantannya itu. Dagaz pun juga merasa tidak ada kepentingan lagi dengannya. Bahkan entah berapa kali ia berganti nomor telepon. Akan susah melacak keberadaan Dagaz saat ini, kecuali oleh teman masa SMAnya dan salah satu teman jaman SMA yang satu kampus dengannya.

“Kau tahu, anak yang serajin itu bahkan bisa berubah seperti itu. Benar – benar diluar dugaan. Aku tidak pernah membayangkan dia sampai berani berbuat senekat itu.”

“Potensi itu sebenarnya sudah terlihat sejak ia SMP, namun kau tidak menyadari hal itu. Karena kau adalah orang yang susah bergaul, maka kau tidak bisa merasakan kemungkinan itu.”

“Apa maksudmu?”

“Pergaulannya jaman SMP yang terkenal sangat supel, tentu membawanya pada suatu gaya hidup yang berbeda denganmu. Secara tanpa sadar, ia terbawa gaya hidup teman – temannya. Dan ketika memasuki dunia SMA, sekolah yang ia tempati adalah sekolah orang kaya. Maka bila ia harus mengikuti gaya hidup teman – temannya, kau pasti tahu apa yang terjadi.”

“Kau benar, Dark. Pergaulan juga bisa membawa kepada keburukan. Apalagi bila harus mengikuti gaya hidup orang lain yang tidak sesuai dengan potensi diri sendiri.”

“Kulihat semakin lama, ikatan yang melekat pada dirimu semakin terlepas. Kau sudah tidak banyak berekspetasi kepada manusia lagi. Apa karena kau sudah melihat masa depan?”

“Bisa jadi. Mungkin itu menjadi katalisator bagiku sehingga menjadi seperti ini. Namun kurasa itu adalah hal yang baik. Aku akan mempertahankan hal itu.”

“Bagus kalau begitu. Akan ada hal selanjutnya yang harus kau lebih pahami.”

“Apa itu?” Dagaz mulai bersemangat bila Dark sudah mulai mengajarkan hal baru kepadanya. Mata Dagaz terbuka seketika dengan niat yang baru.

------------------------------

2006 Pertengahan Tahun

Lihat selengkapnya