Dagaz

Dark Specialist
Chapter #2

BAB 2 DIAGRAM

2010

Seperti biasa, Dagaz mengisi waktu kosongnya dengan mendekam di ruang komputer milik jurusan. Dagaz yang cenderung antisosial karena jalan pikirannya berbeda dengan manusia kebanyakan, menghabiskan waktunya untuk mendownload lagu di situs 4Sheer. Setelah bertahun – tahun kejadian tahun 2005 terlewati, Dagaz selalu menyempatkan diri berselancar di internet untuk mencari diagram yang pernah ia buat di kamarnya. Selama bertahun – tahun itupula ia tidak menemukan situs yang pernah ia datangi dulu. Bahkan di situs Googlo, ia tidak menemukan magic circle yang pernah ia gunakan dulu. Perlahan ia kehilangan ingatan tentang bentuk dari magic circle tersebut.

”Apa kau tidak bosan mencari diagram itu?” tanya Dark kepada Dagaz.

Dagaz masih sibuk di depan komputer tersebut. Mencari hal – hal baru di internet adalah sesuatu yang menyenangkan baginya, meskipun yang ia cari sebenarnya tidak ada hubungannya dengan akademis yang ia ambil. Tangannya sesekali menari diatas keyboard yang tampak sedikit tidak terawat. Ingin rasanya ia memiliki laptop sendiri agar ia bisa berselancar di dunia maya tanpa harus mendatangi ruang komputer. Karena sepinya ruang komputer, bahkan Dagaz menggunakan tiga komputer untuk mengunduh data yang ia inginkan. Itu karena jaringan internet di kampus tersebut sangatlah lambat. Maklum, sesuatu yang gratis selalu ada kelemahan yang harus diterima. Mau tidak mau, Dagaz selalu mematikan layar monitor komputer tanpa melakukan shutdown agar proses mengunduh tetap berjalan ketika ia meninggalkan ruang komputer. Minimal penjaga ruang komputer tersebut mengira komputer telah mati.

Dark adalah sosok yang Dagaz dapatkan setelah ia mengalami peristiwa aneh tahun 2005. Bagi Dagaz, Dark adalah sisi lain dirinya yang bisa ia ajak diskusi ketika sedang memikirkan sesuatu. Bersama Dark, Dagaz tidak pernah merasakan kesepian. Baginya, Dark adalah teman setia baginya, yang bisa memahami jalan pikirannya.

“Siapa tahu diagram ini yang akan mengembalikan ingatanku sebelum kejadian 2005.”

Dagaz banyak kehilangan ingatannya setelah kejadian tersebut. Ia tidak bisa membedakan kejadian di tahun yang akan datang dan tahun saat ini. Tidak heran Dagaz sering merasa pernah melakukan sesuatu yang sedang ia lakukan di tahun 2010, karena kejadian tersebut memang pernah ia rasakan ketika di tahun 2005. Ingatan Dagaz berada di luar aliran waktu normal, sehingga ia merasakan melakukan sesuatu yang seharusnya belum ia lakukan. Karena sesuatu yang ia lakukan memang akan ia lakukan di masa depan. Namun karena ingatan garis waktu yang kacau, menyebabkan ia tidak bisa mengingat kejadian secara runtut.

“Untuk apa kau mencari diagram itu? Bukankah sekarang kamu punya aku? Kamu tidak perlu diagram itu lagi,” ucap Dark sambil menegakkan badannya.

“Tidak, aku masih penasaran dengan wujud asli diagram itu.”

Sesekali Dagaz mengarahkan pandangannya ke monitor di sebelahnya untuk melihat bahwa unduhannya masih berjalan. Karena bila terputus, ia harus mengulangnya dari awal. Tangannya terus mengetik untuk mencari kata kunci untuk magic circle tersebut. Suasana sepi membuatnya leluasa untuk mencari hal yang aneh. Tiba - tiba tangan Dagaz terhenti.

“Kau tahu, Dark? Kejadian ini seperti pernah aku lakukan ketika aku masih SMP. Aku merasa de javu,” ucap Dagaz sambil tetap menatap layar monitor.

Penjaga ruang komputer sering terheran – heran melihat Dagaz yang berbicara sendirian di ruangan itu. Rambut Dagaz yang pendek jelas – jelas menunjukkan bahwa telinganya tidak sedang menggunakan headset atau sejenisnya. Itu adalah hal yang wajar karena Dark tidak bisa dilihat oleh siapapun selain Dagaz. Dagaz menyadari bahwa penjaga itu sedang memperhatikannya. Segera Dagaz menghentikan percakapannya dengan Dark sebelum penjaga tersebut berpikiran negatif. Ia menyibukkan diri dengan mengetikkan sesuatu di keyboardnya.

Halaman situs pun bergeser seiring jari telunjuk memainkan scroll mouse. Tidak ditemukan yang Dagaz cari. Ia mulai bosan dan mulai mencari artikel – artikel tidak penting. Sebenarnya dia hanya menunggu yang dia unduh selesai. Karena bila ditinggal, bisa saja petugas mematikan komputernya.

“Sudah puas mencarinya?”

“Jangan berbicara denganku sekarang, orang itu sedang mengawasiku,” jawab Dagaz dengan suara pelan dan bibir yang sedikit tertutup.

Lihat selengkapnya