Dahlia Merah di Penghujung Abad

tuhu
Chapter #95

12

Cukup lama Inspektur Baron berdiri. Bersandar pada pohon beringin pinggir jalan. Kepalanya pening menahan sergapan udara malam. Dinginnya membuat ngilu. Kedua matanya ia paksa mengawasi istana judi yang mulai ramai.

Inspektur Baron tak heran lagi dengan tempat judi kelas atas itu. Tak tersentuh oleh hukum apa pun di Batavia. Desas-desus berhembus sejak dahulu tempat judi itu memang sangat dilindungi.

Tak berselang lama, orang yang ditunggu Inspektur Baron muncul juga. Savina datang bersama rombongannya. Ia masuk ke dalam gedung.

Akhirnya datang juga, pembunuh, seru Inspektur Baron, sambil mematikan rokoknya dengan genggaman kemarahan.

Saat Inspektur Baron hendak masuk, penjaga menghadangnya. Ia terus ngotot memaksa. Bahkan ia hampir dihajar lantaran nekad menerobos. “Katakan pada Savina aku mau menemuinya. Kalau tidak aku akan hancurkan tempat ini,” ancam Inspektur Baron.

Terpaksa salah satu penjaga masuk menemui Savina. Tak berselang lama si penjaga kembali, dengan nada malas meminta Inspektur Baron mengikutinya.

Mereka berdua melewati sebuah tangga menuju lantai dua. Di sebuah pintu bercat merah tua, Inspektur Baron masuk.

Lihat selengkapnya