Dahlia Merah di Penghujung Abad

tuhu
Chapter #97

14

“Kenapa lukisanmu ini tidak mau dijual saat pameran kemarin Hanz? Padahal banyak yang mau membeli,” tanyaku saat aku menemui Hanz di studio lukis sekolahnya. Mendengar aku berucap tentang lukisan itu ia menghentikan sejenak tangannya yang belepotan cat minyak. “Sejak pertama kali aku melihat lukisan ini, aku langsung jatuh cinta,” ucapku.

Hanz menghampiriku, ikut duduk memandangi lukisan anak kecil itu. “Gadis itu mirip aku semasa kecil,” ungkapku. Hanz terdiam sejenak. Dengan suara sedikit gemetar ia mengatakan kalau lukisan itu sangat berharga baginya lantaran lukisan itu ia buat untuk pertama kalinya saat Hanz tiba di Batavia.

“Inilah lukisan pertamaku Viona,” ungkap Hanz.

Aku berbalik, menatap kedua bola mata biru Hanz. Seketika pipinya memerah.

“Seumpama aku adalah gadis di lukisan ini. Apa kau mau memberikannya?” tanyaku.

Lihat selengkapnya