Dalam Bayangan Sirosis

Abdisita Sandhyasosi
Chapter #5

Titik Balik

Hari itu aku sudah menjalani pengobatan di rumah sekitar satu bulan.  Kesehatanku belum betul-betul pulih. Sehingga aku harus menghindari pekerjaan berat. Beberapa  pekerjaan ringan yang biasa kukerjakan di rumah antara lain adalah mendengarkan kuliah subuh, di radio menyiram tanaman, membersihkan rumah dan  membantu Ibu memasak di dapur. Aku menyelinginya  dengan  istirahat  sejenak sebelum waktu Zuhur. 

“An, jaga kesehatanmu baik-baik.  Jangan  sampai kamu kecapekan. Ingat apa yang dokter bilang.  Virus itu nyaris tidak pernah lengah melihat celah di tubuhmu. Begitu daya tahan tubuhmu  melemah maka virus itu akan langsung menyerangmu. Bahkan tidak hanya virus hepatitis B tetapi juga sirosis atau kanker hati.” Ibu mengingatkan aku setiap aku terlalu giat beraktivitas.

“Iya Bu. Cuman sekali ini saja kok.” Aku menjawab.

“Kalau ingin sehat kamu juga harus diet sesuai  anjuran ahli gizi di  rumah sakit.”

“Diet? Aku harus diet” 

“Ya Annisa.”

“Aku yang sudah kurus begini harus diet?  Aneh.”  Aku menggerutu.

“Maksud diet di sini bukan begitu, An.”

“Lantas?”

“Maksudnya... diet makanan tinggi protein dan rendah lemak. Misalnya  makan nasi lembek dengan  tahu bumbu kuning tanpa santan,  telur rebus, pepes ikan...”

“Jadi setiap hari aku harus   makan  nasi  lembek dan lauk rebusan???”

“Ya An. Juga makan   sayur dengan kuah bening seperti  sup  wortel kentang., sayur bayam  dan  sayur kecambah. Lauknya bothok tempe, bothok tahu, hati ayam kukus.” 

“Gak boleh lauk  gorengan?”

Ibu mengangguk. 

“Mana tahan aku Bu.”

“Kalau kamu mau sehat ya harus begitu An. Setiap hari kamu juga harus minum  obat. Karena kamu alergi minum obat kimia maka Ibu memberimu obat  herbal seperti madu. Kata ustad di pengajian, madu adalah obat yang ada di  dalamkitab suci Al-qur’an dan  nabi Muhammad shallahu alaihi wasallam menggunakannya untuk obat.”

Aku mengangguk-angguk. 

“Madunya Ibu campur dengan seduhan temulawak. Konon temulawak adalah herbal yang berkhasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Madu juga berkhasiat sebagai antibiotika alami. Konsentrasinya  tidak  boleh pekat. Karena kalau pekat dapat mengganggu kinerja livermu.” 

Aku diam mendengarkan penjelasan Ibu panjang lebar. Pikirku, ruwet juga jadi mantan pasien hepatitis B..

Lihat selengkapnya