Setelah lulus dari TK sebetulnya aku ingin menyekolahkan Wildan ke SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu). Tetapi, biaya pendidikan di SDIT pada waktu itu sangatlah mahal. Uang pangkal dan seragamnya saja sebesar satu juta rupiah. SPP-nya sebesar Rp25.000,- per bulan. Belum ongkos transpornya. Akhirnya aku terpaksa mendaftarkan Wildan ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang lokasinya di dekat perumahan Asri. SPP-nya hanya Rp1.000,- per bulan dan tidak perlu membayar uang gedung.
Sore itu suamiku datang dari Situbondo karena libur akhir pekan. Menyusul kemudian kedua orang tuaku datang dari Surabaya. Kedatangan mereka ke Bondowoso karena mereka ingin menyaksikan hari-hari pertama Wildan masuk sekolah di Sekolah Dasar Negeri. Mereka juga membawa satu stel seragam sekolah SD yang berwarna merah putih, dasi, dan topi serta satu stel seragam Pramuka untuk Wildan. Aku segera mencuci seragam-seragam tersebut karena besok lusa akan dipakai Wildan.
Setelah aku menyeterika seragam merah putih milik Wildan, aku menyuruh Wildan memakai seragamnya.”Wildan coba kamu pakaian merah putihmu.”
“Ya Umi.” Wildan pun memakai seragam merah putihnya. Wildan nampak senang sekali. Mungkin sebentar lagi dia akan menjadi murid kelas satu Sekolah Dasar. Lalu aku mempersiapkan perlengkapan sekolah Wildan seperti tas, alat tulis dan buku-buku. Wildan ikut membantunya.
^-^
Hari Senin. Minggu pertama sekolah. Ini hari pertama Widan masuk sekolah. Pagi-pagi Wildan sudah bangun. Lalu ia mandi dan berpakaian seragam merah putih lengkap dengan dasi dan topi merah. Sebelum berangkat ke sekolah, Wildan pamit kepada kakek dan neneknya.
“Nenek, Kakek aku berangkat.” Ucap Wildan sambil mendekati kakek neneknya yang ada di ruang tamu. Lalu Wildan mencium tangan mereka. Dan setelah itu bersiap-siap berangkat ke sekolah.