Dalam Bayangan Sirosis

Abdisita Sandhyasosi
Chapter #33

Tinggal Bersama Ibu

Awal Juli 2009. Setelah Bapak meninggal dunia,  Ibu tinggal sendirian di Surabaya. Ibu tidak mau  tinggal  bersamaku di  Bondowoso. Karena,   udara Bondowoso   yang dingin  tidak cocok dengan tubuh Ibu yang sudah terbiasa hidup di daerah panas,  juga karena kondisi keluargaku yang  miskin sehingga  Ibu  tidak  sampai  hati   tinggal  bersamau  di  Bondowoso. Ibu takut  membebani suamiku.  Sedangkan  tinggal  bersama  adikku  yang ada di Bekasi,  Ibu tidak mau. Karena  adikku sibuk bekerja dan Ibu tidak mau merepotkannya. 

          Karena Ibu tidak  bersedia  ikut aku dan juga tidak mau tinggal bersama  adikku  maka mau tak mau aku   menemani Ibu tinggal di Surabaya. Konsekuensinya,  aku  harus  mengajak  semua anakku pindah sekolah ke Surabaya. Hal  ini  tentu  saja  membuatku  pusing  tujuh keliling karena  dalam  keterbatasan  dana aku  harus  mengurus  kepindahan  sekolah  mereka.  Namun,   apa  yang  bisa   aku perbuat  jika Ibu menginginkan kehadiranku  dan  suamiku  mengizinkan aku dan anak-anakku  tinggal di Surabaya ?           

         Setelah  melalui  proses  yang  cukup  panjang  dan sedikit  rumit,  akhirnya  anak-anakku  diterima  di SDN (Sekolah Dasar Negeri) dan  SMP (Sekolah  Menengah  Pertama)  Negeri  yang  ada di dekat  rumah Ibu di Surabaya. Alhamdulillah tidak  mengeluarkan  biaya  kecuali  membayar  uang seragam sebesar lima ratus ribu untuk anakku yang  baru  masuk  SMP. Imam  duduk di bangku SMP  kelas  satu,  Adil  duduk  di bangku  SD  kelas enam dan  Hana duduk di bangku  SD  kelas  dua.      

          Mulai tahun ajaran baru aku dan  empat  anakku tinggal bersama Ibu  di Surabaya.  Sedangkan  suamiku tetap tinggal di Bondowoso. Mas Dedi tinggal di rumah kontrakan sendirian. Mas Dedi tidak mau tinggal bersama kami di Surabaya karena Mas Dedi harus mengurus  sawahnya di desa. Dan juga mengurus pekerjan lainnya di Bondowoso. 

Lihat selengkapnya