48. Teriakan Hana
Sore menjelang Maghrib ketika aku sedang mengupas mangga di ruang tengah. Tiba-tiba dari arah dapur terdengar teriakan Hana. Suaranya kencang sekali seperti ada kebakaran "Ummiii..."
Serta merta aku meletakkan mangga yang baru kukupas di meja. Rasa panik yang luar biasa mendadak menyerangku. Tubuhku mendadak lemas. Pikirku, apa ada kebakaran? Doa-doa memohon perlindungan-Nya tak henti-hentinya aku panjatkan. Aku pun bergegas pergi ke dapur.
Sampai di dapur aku melihat Hana dengan mulut mengerucut. Dengan berhati-hati aku mencari faktor pemicunya alias sebab-sebabnya.
"Ada apa Hana? Kok sampai berteriak kencang sekali?" Aku bertanya kepada Hana sambil mengamati situasi sekeliling. Barangkali ada hal yang mencurigakan.
Hana diam tak menjawab. Mukanya ia tekuk kayak unta.
"Masakanku Umi." Jawab Hana beberapa menit kemudian.
"Kenapa masakanmu, sayang?" Aku bertanya keheranan.
"Asin sekali."
"Asin sekali?" Aku bertanya keheranan.