Dalam Bayangan Sirosis

Abdisita Sandhyasosi
Chapter #57

Teringat Masa Lalu


 

Malam itu Hana tidak bisa tidur. Ia harus tidur sendirian di kamarnya. Karena Dokter Ahmad sudah kembali ke Arab Saudi. Ketika ia melihat baju Dokter Ahmad tergeletak di tempat tidur, tiba-tiba ia teringat kejadian beberapa hari yang lalu.

 

Pagi itu Dokter Ahmad dan Hana duduk-duduk di ruang tamu sambil menonton film Games of Throne di laptop Dokter Ahmad. Tiba-tiba Umi datang dari pasar, membuka pintu dan mengucap salam.

"Assalamualaikum!"


"Wa alaikummusallam," jawab Hana. 


Ketika Umi berada di ruang tamu Dokter Ahmad sudah memasuki kamar. Hana berdiri mematung di ruang tamu. Wajahnya tampak ketakutan. 


Umi mendekati Hana dan bertanya dengan keheranan, "Kenapa Dokter Ahmad cepat-cepat memasuki kamar?" 

 

"Mungkin mau istirahat." jawab Hana sekenanya.


"Tadi berbicara tentang apa dengan suamimu?" Tanya Umi sambil duduk di kursi tamu.


"Ya ngobrol tentang apa saja Umi."


"Tadi pasti seru ngobrolnya." Umi memancing percakapan.


"Tentu saja. Apalagi ketika suamiku bercerita tentang Game..." Hana menutup mulutnya. Tak melanjutkan ucapannya.


"Game apa itu, Hana?" Umi bertanya spontan.


Hana diam menunduk. 


"Apakah Game of Thrones?" 


Hana mengangguk pelan. Lalu balik bertanya, "Umi tahu dari mana?"


"Dari medsos. Tetapi, Umi tak tahu apa itu Game of Thrones." 


"Game of Thrones atau GoT adalah film serial yang telah tayang di sebuah stasiun televisi. Film itu menceritakan tentang perebutan tahta di Iron Throne yang dilakukan oleh tujuh kerajaan selama tujuh musim. 


"Suamimu suka nonton GoT?" tanya Umi.


"Suamiku tidak hanya suka. Tetapi juga pecandu GoT".


"Apa kamu juga ingin menjadi pecandu GoT?"


"Nggaklah, Umi. Aku ingin belajar menjadi istri sholihah."


"Sekali-sekali ajak Dokter Ahmad makan di warung makan Barokah sebelum dia kembali ke Saudi."


"Benarkah dia mau kembali ke Saudi?"


"Benar. Dalam waktu dekat ini Insya Allah dia kembali ke Arab Saudi."


"Bolehkah aku ikut suamiku ke Saudi, Umi?"


"Belum boleh."


"Kenapa tidak boleh?"


"Karena kamu belum menikah secara resmi dengan Dokter Ahmad."


Hana terdiam. Wajahnya berubah masam. 


"Karena itu berbuatlah sesuatu agar suami senang selama tinggal di sini."


Hana pun berjanji di dalam hati untuk menyenangkan suaminya selama tinggal bersamanya di Indonesia. 


"Okay Umi. Insya Allah aku akan melakukan berbagai cara halal untuk menyenangkan hati suamiku sebelum ia kembali ke Saudi."


Umi tersenyum sambil mengambil sesuatu di dompetnya. Sesaat kemudian Umi menyerahkan satu lembar uang lima puluh ribu rupiah kepada Hana. "Ini uang untuk makan-makan di Warung Barokah!"  


Hana menerima uang dari Umi. "Terima kasih, Umi."  

Lihat selengkapnya