Langit Khobar kelihatan mendung. Udara dingin sekali. Maklum saat ini Arab Saudi sedang memasuki musim dingin. Jam di dinding menunjukkan pukul delapan pagi. Husein masih terlelap di tempat tidurnya. Begitu pula dokter Ahmad suaminya yang tidur lagi setelah menunaikan salat Subuh.
"Mumpung suamiku dan anakku masih tidur... Aku mau bersih-bersih dulu ah," gumam Hana sambil memegang alat penyedot debu. Lalu ia pergi ke ruang tamu khusus untuk wanita.
Sampai di ruang tamu Hana terkejut begitu melihat ada vas bunga berisi beberapa kuntum mawar merah di atas meja ruang tamu. Lebih terkejut lagi ketika ia membaca tulisan yang ada di secarik kertas di bawah vas bunga. Bunyi tulisannya. "I love you, Lovebird."
"Terima kasih bunganya, sayang. I love you too,"tulis Hana di bawah tulisan dokter Ahmad.
Tiba-tiba pikiran Hana melayang ke masa lalu. Ketika ia merasa kesal sekali. Betapa tidak? Hana baru saja melihat foto-foto seorang lelaki asal Riyadh Arab Saudi dari galeri ponselnya. Tetapi, tiba-tiba Umi mendekati Hana dan menanyakan tentang kesiapannya menerima lelaki dari Riyadh.
"Bagaimana apakah kau sudah mantap menerimanya dan siap menikah dengannya?"