Dalam Bayangan Sirosis

Abdisita Sandhyasosi
Chapter #76

Keputusan Umi


Pagi hari. Setelah sampai di rumah Riyadh, Babah dan Ummi (mertua Hana) menyambut kedatangan dokter Ahmad dan keluarganya.  


"Assalamu'alaikum." Dokter Ahmad mengucapkan salam begitu memasuki ruang tamu. 


"Wa'alaikummusallam." Babah menjawab sambil menyodorkan tangan kanannya ke dokter Ahmad. 

Dokter Ahmad mencium tangan Babah. Lalu Babah memeluk dokter Ahmad. Sementara Hana mencium tangan Ummi sambil menggendong Husein.

"Cucuku Husein tidur ya?" Ummi berkata sambil menggeser kursi rodanya agar bisa dekat Husein. Lalu Ummi mengusap kepala Husein.


"Iya Ummi." Hana menjawab pelan. Takut Husein yang ada dalam gendongannya bangun.

"Ummi kenapa pakai kursi roda?" Tiba-tiba Hana bertanya sambil memandang Ummi.

"Lutut Ummi cidera. Karena Ummi jatuh di kamar mandi beberapa hari yang lalu. Sekarang Ummi sedang menjalani terapi. Dan ibumu yang mendampingi Ummi."


Setelah mencium tangan Babah dan Ummi, dokter Ahmad mengajak Hana menemui Umi (ibu Hana) di kamar tamu. 


"Husein yang tampan masih tidur." Umi berkata dengan pelan.


"Iya Umi. Aku mau menidurkannya dulu ya."


"Ya sayang. Cepat tidurkan! Setelah itu kembali lagi ke kamar Umi. Ada yang ingin Umi sampaikan."


"Baik Umi." Hans menjawab sambil melangkah ke luar kamar.


Hana pun melenggang ke kamar anak untuk menidurkan Husein di tempat tidurnya. Lalu ia kembali ke kamar tamu.



Setelah Hana memasuki kamar tamu, Umi menyampaikan sesuatu kepada Hana. 


"Hana, Insya Allah Umi mau menikah...." Umi berkata lirih.


Mata Hana langsung terbelalak begitu mendengar perkataan Umi. "Apa Umi? Umi mau menikah lagi?" Hana bertanya tak percaya..


Umi mengangguk.


Hana terdiam seribu bahasa.

"Maaf Umi. Aku mau istirahat dulu," ucap Hana sesaat kemudian.


"Ya Hana. Kamu tentu capek sekali setelah perjalanan jauh."

Lihat selengkapnya