Dalam Bayangan Sirosis

Abdisita Sandhyasosi
Chapter #79

Bak Murbei



Pada saat usia pernikahan Hana dengan dokter Ahmad hampir tiga tahun, usia Husein hampir dua tahun dan ia sudah lancar berbicara dengan banyak kosakata dalam bahasa Indonesia dan Arab. Husein sendiri sudah mulai bisa berjalan saat usianya sebelas bulan dan bisa berbicara dengan beberapa kosa kata bahasa Indonesia saat usianya enam belas bulan. Betapa bahagia hati Hana menyaksikan tumbuh kembang Husein yang begitu pesat. Namun, kebahagiaan Hana sedikit terusik. Pasalnya, tiba-tiba pagi itu dokter Ahmad tidak mengizinkan Hana untuk membagikan foto Husein di akun media sosialnya. Bahkan setelah itu dokter Ahmad memblokir akun medsosnya dan melarang Hana untuk membuka akun media sosialnya kecuali WA. Itu pun Hana tak boleh membuat status atau share foto keluarganya. 

 

Sebelum dokter Ahmad memblokir instagramnya Hana sempat melihat stori instagram suaminya. Di storinya itu suaminya mengunggah foto lama saat ia berada di Polandia dan berpose bersama gadis-gadis belia di Polandia. Apakah karena Hana sempat melihat storinya itu sehingga dokter Ahmad suaminya memblokir akun instagramnya? Wallahu 'alam.



Hana tidak membiarkan dirinya larut dalam kesedihan. Malam setelah menunaikan salat Isya dan minta petunjuk kepada-Nya, Hana curhat kepada Umi lewat telpon. Kebetulan ketika itu Umi sedang tidak ada kegiatan selain belajar bahasa Arab mandiri. Sehingga Umi bisa meluangkan waktunya untuk bercakap-cakap dengan Hana.


Setelah Hana selesai melakukan katarsis alias mengeluarkan apa yang menjadi beban psikisnya barulah Umi memberi Hana nasihat.


 "Hana, hidup itu bak buah murbei." Umi mengawali nasihatnya.

Serta merta dalam benak Hana terbayang pohon murbei di belakang rumahnya di desa Kabuaran yang sedang berbuah lebat. Ada murbei yang masih berwarna merah merona. Murbei ini asam rasanya. Ada murbei yang sudah berwarna ungu kehitam-hitaman. Murbei ini manis rasanya.

"Umi ini ada-ada saja. Hidup kok seperti buah murbei." Hana menanggapi perkataan Umi.


 "Umi membuat perumpamaan hidup ini bak murbei... agar kamu bisa lebih enjoy  menjalani hidup yang Allah takdirkan kepadamu."


"Maksudnya?" Hana bertanya tak paham.


 "Begini Hana. Kadang-kadang hidup ini terasa asam. Kadang-kadang terasa manis... Bukankah hal itu seperti rasa buah murbei?"


"Iya memang begitu hidup."

Lihat selengkapnya