Dalam Bayangan Sirosis

Abdisita Sandhyasosi
Chapter #80

Surga di Rumah


Hana dan keluarganya berakhir pekan di rumahnya di Riyadh. Ia dan keluarganya tidak pergi ke mana-mana. Karena, ia mau praktik membuat siomay sebelum memulai bisnis kulinernya di Riyadh.

Pagi itu sekitar pukul delapan. Husein asyik bermain mobil-mobilan di lantai dapur. Dan Hana mau menyiapkan bahan-bahan siomay ayamnya di meja dapur.


"Kau mau bikin apa Hana ?" Umi bertanya kepada Hana begitu memasuki dapur.


"Mau bikin siomay, Umi. Sebelum membuka kedai siomay aku mau praktik bikin siomay, Umi." Hana menjawab sambil mengeluarkan fillet ayam dan kulit pangsit dari dalam kulkas.


"Bagus. Apa saja bahannya Hana?" Umi berjalan mendekati Hana.


"Fillet ayam, telur ayam, tepung sagu, kulit pangsit, bawang putih, bawang merah, minyak wijen, merica halus..."


"Sepertinya ada yang kurang Hana."


"Kurang apa Umi?" Hana bertanya sambil mengingat-ingat apa yang kurang.


"Labu siam."


"Oh ya kurang labu siam."


"Kau bisa mengambil labu Siam yang ada di kebun minimu."


 "Saatnya menengok kebun  Hana." Hana berseru gembira. Lalu ia mengambil keranjang plastik dari lemari dapur dan melenggang menuju sebuah sudut halaman rumah yang ia sulap menjadi kebun Hana.


Diam-diam dokter Ahmad mengikuti Hana dari belakang.


Sampai di kebun labu siam, mata Hana terbelalak. Dalam hati ia berkata. Rezeki yang tak disangka-sangka.


"Masya Allah banyak sekali labu siamnya." Hana berseru kegirangan sambil memetik labu siam dan memasukkannya ke dalam keranjang. Ia tak menyangka tanaman labu siamnya berbuah sebanyak itu. Ia bisa mengolahnya menjadi siomay, lodeh atau kuluban. Alhamdulillah. Tak henti-hentinya ia bersyukur.


Tiba-tiba seseorang menutup matanya dari belakang. 


Lihat selengkapnya