Dalam Bayangan Sirosis

Abdisita Sandhyasosi
Chapter #82

Kisah Uniq di Jeddah


Soal kata-kata Sari yang menusuk hati di WA itu sudah tidak begitu lagi menjadi perhatian Hana. Juga soal benar tidaknya suaminya mau menikah lagi atau soal WIL. Kini perhatian Hana banyak tercurah kepada bisnis kuliner siomay ayam miliknya di Riyadh. Meskipun Hana banyak tinggal di rumah mengurus rumah tangganya, ia tetap meluangkan waktunya untuk mengelola bisnis kuliner skala rumahan bersama Umi. Karena ia banyak berada di Khobar dan masih mengurus anak kecil maka ia menyerahkan bisnis kulinernya ke orang lain.


Dalam rangka menjaga semangat bisnis rumahannya, Umi mengirimi Hana tulisan tentang kisah perjalanan bisnis bunda Uniq, teman Umi saat kuliah di Unair. Kisah bunda Uniq itu Umi beri judul Bisnis Rumahan di Jeddah.



Bisnis kuliner itu bernama Safa. Nama pemiliknya Uniq Safa. Ia adalah ibu empat empat anak. Lulusan prodi Perpustakaan Universitas Airlangga Surabaya. Pernah bekerja sebagai karyawan di SMP Mundu Surabaya. Kepala Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surabaya.Dan terakhir bekerja sebagai pegawai BKKBN Provinsi Jawa Timur. 


Pada tahun 1995, suami Uniq bekerja di perusahaan swasta di Jeddah Arab Saudi. Karena Uniq masih bekerja sebagai pegawai negeri di Indonesia maka Uniq tidak bisa mengikuti suaminya tinggal di Arab Saudi. Pada tahun 1997, Uniq mengambil cuti ke Arab Saudi dan setelah habis masa cutinya Uniq tidak melanjutkan kariernya sebagai pegawai BKKBN.  Karena, Uniq harus mendampingi suaminya bekerja di Saudi. Tetapi, bagi Uniq hal itu tidaklah mudah. Uniq memerlukan waktu untuk memantapkan hatinya.


Setiap hari Uniq selalu mengadu kepada-Nya di suatu tempat di dekat Masjidil Haram. Uniq memanjatkan doa kepada-Nya memohon agar memiliki hati yang ikhlas. Sehingga ia dapat  mendampingi suaminya dengan sepenuh hati.


Masya Allah magnet Masjidil Haram sangat kuat dan luar biasa. Sehingga dengan izin-Nya mampu menarik  Uniq untuk tetap bertahan di Jeddah dan meninggalkan pekerjaannya di Surabaya hingga sekarang.


Setelah tinggal bersama suaminya dan anak-anaknya di Jeddah, Uniq banyak menghabiskan waktunya di seputar rumah. Aktivitas sehari-harinya sebagai ibu Rumah Tangga antara lain memasak, mencuci, dan membersihkan rumah selain meladeni suami dan mengurus anak. 


Rutinitas sehari-hari di rumah yang cenderung monoton itu membuat Uniq merasa bosan. Sehingga Uniq membutuhkan kegiatan selingan yang menantang. Lalu uniq membuat cake coklat kesukaan anak-anak dan menitipkan cake tersebut ke Tempat Pendidikan Al-Qur'an (TPA) Nasyiriyah. Kuenya yang laku hanya 4 potong. Padahal waktu itu sudah ia menjual dengan harga murah, hanya 0,50 Riyal. Ya, belum takdirnya mendapatkan laba. Begitu pikirnya.


Lihat selengkapnya