Dalam Bayangan Sirosis

Abdisita Sandhyasosi
Chapter #89

Persalinan Kedua




Khobar. Pertengahan Januari 2024. Sebetulnya Hana sudah hamil tua. Tetapi, karena sudah pernah melahirkan dan tidak ada keluhan kehamilan yang berarti maka Hana enjoy saja menjalani kehamilannya yang kedua seperti tidak sedang hamil. Meskipun demikian, setelah menghadiri acara takziah di Jeddah Hana merasakan kecapekan yang luar biasa. Sehingga ia harus istirahat total di tempat tidur. Dan tahu-tahu sekitar satu jam kemudian Hana merasakan  tanda-tanda awal persalinan.  


Setelah capeknya berkurang Hana menyiapkan kain panjang motif batik bekas persalinan pertama untuk persalinan keduanya. Kemudian ia memasukkan perlengkapan bayinya pemberian Ummi dan Umi ke dalam tas bayi. Tak lupa ia mengemil kurma ajwa. Dokter Ahmad telah menyediakan satu kotak kurma ajwa di atas meja di kamarnya.


 Hana mengemil kurma ajwa sambil tak henti-hentinya memanjatkan dia kepada- Nya agar Allah ta'ala memberinya kemudahan dalam menjalani persalinan keduanya.


 Hana  merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Ingin rasanya Hana segera tidur. Namun kontraksi otot uterin (rahim) menghalanginya untuk tidur. 


Ketika jam di dinding menunjukkan pukul tujuh malam Hana mengalami nyeri hebat akibat kejang di perut. Mungkin hal itu merupakan indikasi awal persalinan.  


Sebelum sengatan kejang terjadi secara berkala. Hana meminta suaminya untuk menghubungi dokter kandungan Hana lewat telpon dan mengantarkannya ke rumah sakit bersalin.


"Ayo sekarang kita pergi ke rumah sakit." Dokter Ahmad berkata sambil mendekati tempat tidur Hana.


"Siap Habibi!" sahut Hana sambil bangkit dari tempat tidur dengan susah payah.


"Babah mau ke rumah sakit?" Tiba-tiba Husein muncul di pintu kamar mereka yang terbuka dan bertanya.


"Ya. Ummi mau melahirkan adik." Dokter Ahmad menjawab sambil menoleh ke arah Husein.


"Horeee... aku mau punya adik." Husein berseru kegirangan.


"Ayo Husein ikut Babah!"


"Ke mana?"


"Mengantar Ummi ke rumah sakit. Sekarang cepat ambil mainanmu dan kemudian masuk ke mobil. Babah masih mau mengurus keperluan Ummi dulu."


"Horeee aku mau punya adik!" Husein berseru riang sambil berjalan meninggalkan kamar.


"Habibiii! Tolong pijat pinggangku sebentar!" pinta Hana sambil meringis menahan sakit. 

Lihat selengkapnya