Dalam Bayangan Sirosis

Abdisita Sandhyasosi
Chapter #92

Ismail Terjatuh


Teeet! Terdengar suara seseorang mengucapkan salam sambil menekan bel di samping pintu apartemen. Husein bergegas pergi ke ruang tamu. Husein membuka pintu. Karena ternyata yang datang adalah kakek dan neneknya. Sementara itu Hana bergegas memasuki kamar anak-anak setelah mendengar teriakan Husein.


"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun," ucap Hana begitu melihat Ismail terkapar di lantai.  Tanpa pikir panjang Hana langsung menelpon dokter Ahmad. Sayangnya dokter Ahmad tidak segera mengangkat telponnya. Mungkin dokter Ahmad sedang sibuk menangani pasien.


Hana jongkok sambil tidak henti-hentinya berdoa kepada-Nya. "Ya Allah yang Maha Hidup dan Maha Penegak. Dengan Rahmat-Mu aku memohon pertolongan-Mu. Berilah Ismail keselamatan. Aku masih belum sanggup berpisah dengan Ismail. Ya Allah jauhkan Ismail dari mala petaka. Aamiin Yaa Allah."



Hana mengangkat Ismail yang terkapar di lantai dengan hati-hati. Mata Ismail terpejam. Ingin rasanya Hana menjerit sekencang-kencangnya, tetapi rasa malu menghalanginya. 


Hana agak lega ketika Ismail kelihatan masih bernafas. Ia segera menyusui Ismail. Barangkali hal itu bisa memulihkan kesehatan Ismail. Syukurlah, Ismail mau mengenyut ASI-nya meskipun matanya masih terpejam.



Tiba-tiba Babah dan Husein memasuki kamar anak-anak. Babah bergerak cepat setelah mendapatkan laporan Husein tentang peristiwa yang menimpa Ismail adiknya.


"Ummu Husein ayo cepat pakai abaya. Kita bawa Ismail ke rumah sakit."


"Kita mau membawa Ismail ke rumah sakit?" Hana bertanya untuk meyakinkan.


"Ya. Jangan kamu tunda-tunda. Semoga tidak terjadi apa-apa pada diri Ismail."


Lihat selengkapnya