Hana bersyukur kesehatan suaminya sudah membaik. Sehingga ia bisa bekerja kembali di rumah sakit. Dan pagi itu Hana ingin membawakan bekal makanan sehat untuk suaminya.
Kira-kira pukul setengah enam pagi Hana mempersiapkan bekal suaminya untuk makan siang di rumah sakit .
Hana membuat ayam goreng, kentang krispi dan saos bawang putih. Kemudian memotong-motong mentimun yang sudah ia cuci dan memasukkannya ke kotak bekal milik suaminya. Setelah itu Hana memasukkan kotak bekal ke dalam tas mungil berbentuk persegi.
Satu jam berlalu.
"Aku berangkat sekarang Ummu Husein " Dokter Ahmad berkata sambil bersiap-siap pergi.
"Tunggu Habibi. Aku sudah siapkan bekal makanan sehat untuk Habibi.
Hana bergegas pergi ke dapur. dan mengambil kotak bekal dokter Ahmad.
Setelah menyerahkan kotak bekal kepada dokter Ahmad, ia meraih tangan dokter Ahmad dan menciumnya.
Dokter Ahmad mengecup kening Hana. Lalu memeluknya sebentar.
"Assalamualaikum." Dokter Ahmad mengucapkan salam sambil bersiap-siap hendak pergi.
"Wa alaikum musallam. Fii amanillah." Hana menjawab salam.
"Oh ya Hana. Mulai sekarang kamu berhenti membuat konten di Youtube. Meskipun kontennya tentang tutorial masakan sehari-hari."
"Baik Habibi."
Dokter Ahmad meninggalkan apartemen dan bergegas menuju tempat parkir mobilnya.
Dokter Ahmad memasuki mobil Porsche miliknya. Menghidupkan mesinnya. Dan tak lama kemudian mobilnya melaju menuju jalan raya.
Setelah dokter Ahmad berangkat bekerja, Hana memasuki kamar Husein.
"Ummiii... ada raksasa!" Husein menjerit ketakutan. Begitu mendengar jeritan Husein, Hana segera menghampirinya dan memegang dahinya.
"Suhu badanmu tinggi sekali, Husein. Mungkin panas yang tinggi membuat ucapan Husein melantur," gumam Hana.
Husein tampak bengong
"Minum obat ya Husein?'
Husein menganggukkan kepalanya.
Hana pun segera memberi Husein sirup obat penurun panas untuk anak dan segelas air putih.
Tak lama kemudian Husein tertidur. Baru saja Hana bernafas lega karena Husein kembali tertidur, Ismail terbangun.
Hana melihat popok Ismail. Sudah penuh dengan air seni. Maka Hana pun menggantinya dengan popok yang baru. Setelah Ismail memakai popok yang baru, Hana menyusuinya sambil membaca shalawat.