"Lebih baik berteman dengan si Bodoh dari pada dari pada berteman dengan si Pintar tapi menusuk dari belakang" -erzin el-
Kantor, Pukul 12.00 WITA.
Jam Istirahat tiba. Seperti biasa Salmon, Kimi dan Devin lebih memilih istirahat dan makan di kursi bangku panjang, area luar kantor. Memang semenjak covid ini mereka jarang sekali makan keluar bersama. Kimi yang sering bawa makanan kesukaannya selalu berbagi bersama dengan mereka. Salmon dan Devin terkadang hanya cukup membuat mie instan goreng dan telor ceplok saja, yang dibuat di kosannya untuk di bawa bekal ke tempat kerja.
"Buka aja plastiknya vin, gue bawain tempe bacem loh! Itu buatan Mamaku. Sengaja buat kalian semua" sahut Kimi, sambil duduk dan tangannya membetulkan ikatan rambutnya, yang tampak lepas acak-acakan.
"Eiiiiit...Eiiittt..Gue duluan!" tangan Salmon dengan cepat merebut plastik yang mau di buka oleh Devin seperti anak kecil.
"Aaghrr main rebut aja loe.?! kayak anak kecil, norak tau!" sontak Devin langsung merebut kembali plastiknya dengan mata tajam sedikit nampak kesal.
"Berisiikkk..berisik! Main rebutan aja kalian ini berdua!" timpal Kimi tangannya memisahkan.
Salmon melepaskan genggamannya, tanda mengalah.
"Gue bawa banyak kok tempenya, sisanya bisa kalian bawa, buat kalian makan di kos malam nanti." ucapnya lagi lembut.
"Thank uuuuu My Little Angel..loe memang Wanita tercantik sedenpasar baraattt Luna Maya aja lewat dech" dengan tatapan riang kearah Kimi. Dan sedikit candaan nampak manja, kemudian Salmon mengambil sepotong tempe bacemnya.
"Udah makan saja, soryy gue gak bisa bawain kalian apa-apa, cuman bisa bawaian kalian tempe. Nyokap gue cuman bisa masak tahu, tempe semenjak Covid ini. Sorry yaaa?" ucapnya Kimi lirih.
"Gak apa-apa kok Kim. Gini juga sudah bersyukur banget. Kita semua masih bisa makan, masih bisa kumpul di tempat kerja" kata Devin sambil mengunyah makanannya.
"Eh....gue lupa gak ngasih tau kalian. Tadi pagi gue di telpon Pak Rico. Anak-anak sehabis kerja nanti, jangan pulang dulu. Ada rapat yang harus di bicarakan masalah kerja dalam kondisi covid gini." ucap Kimi
"Duhhh rapat apaan lagi sih kim, pulang malam lagi dunk jadinya nanti,? kemaren rapat sekarang rapat lagi. Lagian nanti sore gue mau langsung narik, nyari objekkan" timpal Salmon dengan raut wajah sedikit kesal.
Salmon memang rajin dan gesit semenjak merantau ke Bali, dalam perihal mencari uang. Sebab dia memiliki tanggungan dua Adiknya yang masih sekolah dikampung halamannya. Salmon waktu itu mendaftar dua akun sekaligus ojek onlinenya. Namun sayangnya semenjak pandemi ini ojek onlinenya memang agak sepi orderan juga.
"Gak bisa, lain kali aja yaa rapatnya? gue juga lagi males nih" tanya Devin memelas ikut-ikutan.
Memang belakang ini semenjak memasuki musim covid, ditempat kerja mereka sering sekali dengan acara yang namanya "RAPAT".
Jam kerja mereka juga jadi tidak teratur, di karenakan tempat usaha kerja mereka yang sepi orderan dan sedikit pemasukan.
"Duhhh kalian ini gimana sih,! udah nurut aja, dari pada nanti ribet urusannya. Pak Rico nanti bisa ngomel-ngomel gak jelas sama gue!" ucap kimi matanya tajam menoleh ke arah Salmon dan Devin
"Lagian Pak Rico sering dadakan gini sih kalo ada acara rapat, maleskan jadin!" ucap Salmon sambil menghabisi makanan suapan terakhirnya.
Di sela-sela sedang asyiknya mereka makan bersama. Suara telpon kantor berdering agak lama dan nyaris sama sekali tak terdengar. Memang jalanan tampak agak berisik dengan hingar bingar suara knal pot para penguna jalan. Kantor mereka itu tepatnya di tepi jalur kepadatan jalan raya.
"Kim, Kim sepertinya ada suara telpon tuh?," ucap Devin. Tangannya menunjuk ke arah dalam kantor.
Sambil membawa makanannya yang belum habis di lahapnya, Kimi seakan bergegas berlari.
"Oalahhh gak kedengeran nih. Udah yaa gue masuk dulu, angkat tu telpon takutnya telpon penting. Nanti tolong sekalian beresin ya? Kalo gak habis sisanya bawa aja buat kalian makan di kos!" ujarnya nampak buru buru.
"Okay..Thank yaa bacem tempenya, nanti selesai makan gue nyusul masuk kok" jawab Salmon.
Berselang kemudian. Beberapa karyawan lainnya yang memilih istirahat makan diluar kantor berdatangan dan memarkirkan motornya.
"Mon, Vinn gue masuk duluan" ucap indra di susul kemudian, Komang menyapa mereka "Aku duluan yaa?"
Salmon dan Devin hanya membales sapaan mereka dengan senyum simpul manis sekedarnya saja.
Teman kerja mereka sepertinya memilih untuk tidak banyak bicara. Walaupun bicara, cuman sekedarnya saja menyapa atau hanya sebatas urusan masalah kerja. Karena mereka tahu bahwa Salmon dan Devin adalah seniornya yang patut di hargai dan di acungi jempol dalam hal urusan pekerjaan. Apalagi belakangan ini, situasi di tempat kerja mereka sangat sedang tidak nyaman. Banyak masalah dalam urusan hal pekerjaan. Tak jarang mereka saling sikut menyikut, sesama rekan kerjanya sendiri karena ingin merasa benar sendiri.
Salmon dan Devin yang selesai makan siang, akhirnya segera masuk ke dalam ruangan kantor tempat kerja.
Kemudian Salmon yang duduknya bersebelahan dengan meja kerjanya Kimi bertanya.
"Kim siapa yang barusan nelpon?" tanya Salmon dengan wajah nampak penasaran.
"Si Bos...Pak Rico, katanya nyuruh gue cek jam kerjanya kalian semua. Katanya mau ada pengurangan jam kerja karyawan, terus acara rapat malam nanti itu jadi. Sekalian mau ada yang di bicarakan Pak Rico sama kalian semua penting!" jawab kimi sambil menyalakan komputernya.
"Sumpah dahh ini covid, Jam berapa jadinya?" tanya Salmon lagi dengan wajah kesalnya.
"Jam 8 Mon, gue pasti kena nih di rumahin. Lagian kerjaan gue dua bulan ini cuman melongo doank di depan komputer, sumpah gak ada kerjaan semenjak covid ini." jawab Kimi dengan nada lirih.
"Mana mungkin lo kena Kim. Loe kan anak kesayangannya pak Rico. Palingan juga gue yang kena!" timpal Salmon dengan tatapan mata sedihnya ke arah kimi
Tak lama kemudian kimi langsung berdiri dari meja kerjanya, dan memberitahukan kepada teman-temannya tentang informasi rapat nanti malam.
"Temen-temen semua, mohon maaf sebelumnya hari ini ada informasi penting dari Pak Rico, bahwa kita akan ada rapat kembali sebelum kalian pulang jam 8 malam yaaa." Tak lama, Kimi kembali duduk.
Anak-anak yang sedang duduk santai di meja kerjapun menjawab berbarengan.
"Okayy, siappp Kim, siapp Boss.!"
"SIapp bu Guruuu" jawab Devin dengan candaanya, yang sedang duduk di meja kerja panjang itu bareng teman lainnya.