Dalam Kidung Zona Merah

ERZIN EL
Chapter #3

SSC-19 Masker si cantik Luna

"Tak perlu cantik atau cakep yang kamu cari. Cukup seseorang yang kamu cari yaitu, sang penenang dan penyejuk hati" -erzin el-

Di depan sebuah gang yang nampak begitu sepi dan agak sedikit gelap. Munculah sosok Wanita cantik bermasker dengan berpakaian rok mini agak seksi sedang berjalan kaki menuju arah Salmon di mana dia menunggu. Mungkin usianya sekitar 22 tahunan.

"Mas.. ini gojek yang tadi Saya pesankan?" tanyanya seperti nampak buru-buru.

"Iya... betul Mbak" jawab Salmon

"Mbaknya mau pergi sesuai dengan aplikasikan?" tanya salmon. Dengan wajah berkaca-kaca memperhatikan sekitar area wajah wanita itu.

"Iyaa. Cepat ya Mas! Saya sudah di tunggu sama klien saya di sana" ucapnya.

"Baik Mbak. Ayo naik!" jawab Salmon pandangannya masih menatapi wanita bermasker itu.

Berangkatlah mereka menuju arah Jimbaran sesuai dengan alamat aplikasi tersebut.

Ditengah perjalanan handphone wanita tersebut berdering, tak lama kemudian wanita tersebut langsung mengangkatnya di atas kencangnya laju kendaraan.

... ... ....

"Baik Pak, ini Saya sedang di perjalanan" menjawab telponnya yang tampak serius, lalu menutupnya.

"Mas.. maaf bisa agak cepat sedikit jalannya! Saya sudah di telpon berkali-kali dari tadi" kata wanita itu.

"Iya-iya, bisa mbak! Pegangan dikit ya? Saya takut mbaknya terjatuh nanti" ucap Salmon, dengan wajah sedikit agak kesal mendengar perkataan wanita itu, yang dari tadi ingin segera sampai tujuan.

Wanita itu nampak diam, tidak menjawab. Tetapi memegang erat pundaknya Salmon.

Salmon akhirnya menuruti permintaan wanita itu. Melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, sekitar 80-90km/jam.

Dalam perjalanan tiba-tiba terlepaslah masker wanita itu dari area wajahnya dan terbang entah kemana. Karena malam itu, selama dalam perjalanan hembusan angin sangat begitu kencang ditambah lagi laju motornya yang begitu cepat.

Tibalah salmon di suatu tempat, sesuai alamat dengan pemesanan.

"Disini ya Mbak?" tanya Salmon

"Loch kok maskernya kemana Mbak?" tanyanya lagi.

"Tadi ketebak angin di jalan!" Jawabnya dengan singkat.

"Berapa Mas?" ucapnya wanita itu tampak sekali buru-buru.

"Ouh gituh. Maaf.. Mbaknya, tadi tidak bilang sewaktu di jalan sih...Kalo bilang, pasti saya akan berhenti dulu" ucap Salmon meminta maaf.

Wanita itu tak menjawab. matanya hanya tertuju pada dompetnya.

"Tiga puluh ribu Mbak" Salmon memperlihatkan aplikasi handphonenya. Matanya terus memperhatikan area wajah, yang nampak sepertinya benar-benar dia kenal.

Wanita itu sepertinya tampak gelisah dan buru-buru ketika mengambil uang di dalam dompetnya.

Di sodorkannya uang Lima puluh ribu kepada Salmon tanpa mengambil kembaliannya. Lalu pergi cepat begitu saja tanpa komat kamit, Kesuatu jalan gang kecil.

"Mbak.. Mbak tunggu... ini kembaliannya?" Ujar Salmon.

Hati Salmon benar-benar di buat penasaran saja.

Lihat selengkapnya