Ananta berpikir keras mencari solusi.
“Kalo mbak mau ke terminal, nanti turun aja di halte depan terus nanti naik bus 4A.” lanjut perempuan itu.
“Makasih ya mbak." ucap Ananta lega.
Reva yang berada tak jauh dari Ananta menoleh saat mendengar perempuan itu memberikan penjelasan pada Ananta. Mata Ananta dan Reva saling bertemu.
“Gimana sih lo?” Reva memasang wajah kesal sambil tetap menahan suaranya agar tak menarik perhatian orang-orang disekitarnya.
Ananta memalingkan wajah. Coba melihat ke jendela sebelah kiri, memastikan ia tak melewatkan halte yang di maksud oleh perempuan tadi.
“Kiriiii!!” suara Ananta memecah keheningan didalam bus yang sesak. Ananta membelah kerumunan penumpang, diikuti Reva di belakangnya. Bus berhenti, mereka berhasil turun di halte.