Dalam Sebuah Pencarian

M. Sadli Umasangaji
Chapter #7

Muktamar VIII KAMMI, Muktamar Cinta

Muktamar adalah permusyawaratan tertinggi KAMMI, memegang kekuasaan tertinggi KAMMI. Muktamar merupakan momentum refleksi sekaligus evaluasi perjalanan periodik organisasi KAMMI selama dua tahun. Peserta muktamar terdiri dari Pengurus Pusat, Pengurus Daerah, Pengurus Wilayah KAMMI, Badan-badan Khusus serta LSO di tingkat pusat, MPP KAMMI, dan Undangan Pengurus pusat. Muktamar VIII KAMMI kali ini mengusung tema “Menyongsong Kebangkitan Peran Indonesia di Kancah Dunia Melalui Gerakan Intelektual Profetik dan Semangat Keber-Islam-an”.

Tertanggal 29 Mei 2013, kami, Pengurus Daerah, serta Pengurus Wilayah KAMMI Maluku Utara berangkat dari Bandara Babullah Ternate menuju Bandara Soekarno-Hatta. Sekitar jam 11 siang, Wahib, akhi Yusuf, akhi Safrudin, Akhi Wawan, Ukhti Nita, kita dari Pengurus Daerah KAMMI Kota Ternate, akhi Safrudin dari Pengurus Daerah KAMMI Kepulauan Sula, Kak Fauzan, Kak Alvis, Kak Djarir, Kak Hamka, dari Pengurus Wilayah KAMMI Maluku Utara.

Setelah perjalanan kurang lebih 4 jam, tiba juga kita di Bandara Soekarno-Hatta. Setiba di Bandara, sebagian kader, entah mau jalan ke mana tapi belum ke tempat panitia Muktamar, mengingat Muktamar masih tanggal 30 Mei 2013 baru berlangsung. Tinggal Wahib, akhi Yusuf, akhi Wawan, akhi Safrudin, KakFauzan, ukhti Nita yang ke tempat panitia. Naik Bus kemudian naik angkot hingga ke Tanggerang Selatan. Makan waktu kurang lebih 4 jam pula. Tiba di UIN Syarif Hidayatullah, ukhti Nita bersama panitia akhwat. Dan kita, para ikhwan, naik kembali angkot ke tempat panitia. Ke sekretariat KAMMI Daerah Tangsel, tempat panitia, tempat malam itu kita menginap.

Setiba di Sekretariat KAMMI Tangsel, sudah ada beberapa kader KAMMI dari daerah lain, PD KAMMI Tasikmalaya, PD KAMMI Kalbar. Semalam menginap, esoknya kembali datang beberapa kader KAMMI lagi dari daerah lain, PW KAMMI Jabar, PD KAMMI Kepri, PD KAMMI Kalsel, dan beberapa PD dari KAMMI Sumatera.

Setelah menunggu dan tiba juga di Universitas Terbuka, tempat menginap selama Muktamar adalah Wisma UT Pusat. Setiba di sana, Wahib tetap sekamar dengan akhi Yusuf dan akhi Safrudin.

Pembukaan Muktamar. Muktamar dibuka dengan berbagai agenda dan diisi dengan berbagai hiburan, ada musik dari anak Punk Jalanan, ada sulap, dan bagi sebagian kader pembukaan Muktamar terlalu banyak diisi hiburan. Malam itu dalam orasinya, Ustad Muhammad Ilyas, Lc (Ketua Umum KAMMI Periode 2011-2013) mengatakan Muktamar KAMMI adalah Muktamar Cinta. Kata-kata yang mencoba membingkai Muktamar dengan ukhuwah.

01-04 Mei 2013, agenda mulai diisi dengan orasi kebangsangan dari berbagai tokoh nasional, dan agenda-agenda persidangan dalam Muktamar.

01 Mei 2013, turut mengisi dalam orasi kebangsaan, yang pertama adalah Bapak Oesman Sapta, Ketua Umum HKTI. “Perubahan tidak hanya dilakukan oleh partai politik, namun mahasiswa yang dapat dihandalkan sebagai pejuang seperti halnya di tahun 1928 hingga 1945, sebagai garda terdepan seperti 1960-an dan pengawal reformasi layaknya di 1998. Perankan diri semaksimal dengan jalur. Kendalikan strategi struktur, skill, spirit, dan split target. KAMMI! Bangkit!”, sedikit untaian dari orasi Oesman Sapta.

Orasi Kebangsangan Kedua adalah Bapak Irman Gusman, SE, MBA, Ketua DPD RI. KAMMI cukup familiar di tahun 1998-an. KAMMI menjadi pelopor reformasi. Agenda reformasi, tuntutannya; Supremasi Hukum, Pemberantas KKN, Mengadili Soeharto dan kroninya, Amandemen Kontitusi, Hapus Dwi Abdi, Otonomi Daerah, Kebersamaan di depan Hukum. Inilah tujuan Muktamar untuk meluruskan cita-cita reformasi.

Mungkin sudah saatnya KAMMI bangkit, mungkin KAMMI terlalu banyak baca buku. Ukuran nilai demokrasi; pemilu, pluralitas, fungsi pemerintah (birokrasi), pengunaan sipil, partisipasi masyarakat, budaya politik. Dan Indonesia masih cacat demokrasi, nilainya masih di bawah Thailand, cetus Irman Gusman dalam orasinya ini.

Nilai-nilai Islam dimasukan kebijakan negara-negara Islam. Bagaimana nilai-nilai Islam itu hidup dalam negara-negara Islam, negara pemeluk Islam, negara non-Islam. Negara Indonesia peringkat 140 untuk penerapan nilai-nilai Islam. “Sesungguhnya aku lebih melihat di negara-negara non Islam dibandingkan negaraku” (Muhammad Abdu).

Indonesia nilai demokrasi masih miris tapi untuk ekonomi tidak buruk, masih masuk peringkat 6 hingga 20. Dan hanya 4 negara ASEAN yang masuk. Ciri-ciri ekonomi terjajah (menurut Bung Karno); Negara Impor, Negara menjadi Produksi Untuk Perdagangan Pasar , Negara menjadi dikuasai Negeri Kapital.

Bagaimana tugas KAMMI, mengkriteria kepemimpinan KAMMI; melihat track record (tepat dan pas, bukan instan), dan visioner. Kekayaan Bangsa, ada 4 hal. Pertama; Pengetahuan, Teknologi, Skill; Kedua; Mimpi. Ketiga; Spirit. Keempat; Percaya diri dan Doa.

Masa depan Bangsa ini tergantung pada pemuda, reformasi banyak memberikan perubahan dan pembenahan. Dan pemuda membutuhkan ruangan untuk mencapai posisi puncak perubahan tersebut. Kini demokrasi Indonesia masih harus diperbaiki dan inilah tugas dari kita. Kesalehan individu harus mengembangkan pada kesalehan sosial. Tidak ada negara yang terbelakang tapi yang ada adalah yang salah urus. Sehingga kita butuh orang yang bisa mengurusnya. Latar belakang seperti itulah yang menunggu kuatnya pijakan pimpinan 2014. Indonesia membutuhkan mereka para pemimpin yang berintegritas, visionaris, aspiratif, dan problem solver. Begitulah Orasi Kebangsaan Bapak Irman Gusman, SE, MBA.

02 Mei 2013, Orasi Kebangsaan Ketiga datang dari Bapak Harry Tanoe. Siapa yang tidak kenal beliau. Harry Tanoe adalah penguasa media Indonesia. Pemilik MNC Group, MNC TV. Dalam orasinya Harry Tanoe berbagi kisah hidupnya, kisahnya sebagai Entrepreneur.

Indonesia membutuhkan entrepreneur. Penggerak ekonomi itu manusia. Untuk menjadi negara yang besar membutuhkan manusia yang handal. Harry Tanoe mengatakan pengusaha sukses itu; fokus pada kualitas, lakukanlah apa yang kita kerjakan itu dengan cepat, dan harus rendah hati. Harry Tanoe juga mengungkapkan musuh terbesar setiap orang adalah dirinya sendiri. Dalam menjadi entrepreneur, mengalir saja tapi tetap fokus pada kualitas, intropeksi diri, dan sabar.

Indonesia berhak jaya, salah satu cara menggapai kejayaan adalah dengan langkap entrepreneur. Entrepreneur sukses itu fokus pada kualitas, lakukan dengan cepat, rendah hati dan bersabar. Orasi Kebangsaan Harry Tanoe.

Orasi kebangsaan berikut adalah Ketua PP KAMMI Periode 2000-2001, Andi Rahmat. Orasi kebangsaan yang cukup ditunggu-tunggu, dinanti oleh semua kader KAMMI. Dalam orasinya, Andi Rahmat mengatakan “Tantangan kita berbeda maka cara mengekspresikannya juga berbeda”. Tantangan sekarang multifase. Menjaga karakter dan cita-cita kita. Tetap menjaga otentitas kita sebagai kader dakwah. Sebagai aktivis dan sebagai mujahid, kita bergabung itu karena punya ide.

“Tidak ada yang namanya kehidupan duniawi dan akhirat karena sesungguhnya setiap kehidupan dunia akan dipertanggungjawabkan di Akhirat”, cetus Andi Rahmat.

Karena kita yakin dengan risalah dan ide kita. Karena keyakinan kita adalah Allah dan tidak boleh kita lupakan itu. Kita akan bertarung dalam jangka panjang maka kita perlu mental yang panjang. Dan membutuhkan ilmu dan sabar.

Lihat selengkapnya