Keesokan harinya, Zero dan Momo kembali ke rutinitas mereka masing-masing, namun pertemuan semalam terus menghantui pikiran mereka. Zero yang biasanya terfokus pada pekerjaannya, mendapati dirinya sering melamun, memikirkan senyum hangat Momo. Begitu pula dengan Momo yang sulit berkonsentrasi menulis, karena bayangan Zero terus membayangi pikirannya.
Zero akhirnya memutuskan untuk menghubungi Momo. Dengan hati berdebar, ia mengetik pesan singkat, "Hai Momo, bagaimana kalau kita bertemu lagi? Ada tempat yang ingin aku tunjukkan."
Momo yang menerima pesan tersebut, merasa hatinya berdegup kencang. Tanpa ragu, ia membalas, "Tentu, Zero. Kapan dan di mana?"
Mereka sepakat untuk bertemu di sebuah taman kota yang terkenal dengan keindahan bunganya. Zero datang lebih awal, mempersiapkan kejutan kecil untuk Momo. Ketika Momo tiba, ia melihat Zero berdiri di tengah taman dengan kamera di tangan, siap mengabadikan momen indah.