Bab 3: Menyusun Kepingan Cinta
Hari-hari berlalu, dan Zero serta Momo semakin dekat. Mereka sering menghabiskan waktu bersama, berbagi cerita dan impian. Zero yang dulunya tertutup, mulai membuka dirinya lebih banyak pada Momo. Begitu pula Momo yang merasa menemukan teman sejati dalam diri Zero.
Suatu hari, Zero mengajak Momo untuk ikut dalam proyek fotografinya. "Aku ingin kau ikut bersamaku, Momo. Aku akan pergi ke sebuah desa kecil untuk mengambil foto-foto di sana. Aku butuh penulis yang bisa membantu menceritakan kisah dari foto-fotoku."
Momo merasa senang dan antusias. "Tentu, Zero. Aku akan sangat senang membantu."
Mereka berdua berangkat ke desa kecil yang terletak di pegunungan. Pemandangan di sana begitu indah, dengan hamparan sawah yang hijau dan gunung-gunung yang menjulang tinggi. Zero dan Momo bekerja sama dengan baik, mengabadikan keindahan desa dan menuliskan cerita-cerita tentang kehidupan masyarakat di sana.
Selama perjalanan itu, Zero dan Momo semakin menyadari perasaan mereka satu sama lain. Di tengah keindahan alam, cinta mereka mulai tumbuh dan mekar seperti bunga di musim semi. Mereka saling mendukung dan menguatkan, menemukan kebahagiaan dalam kebersamaan.
Pada suatu malam, setelah hari yang melelahkan namun penuh kebahagiaan, Zero dan Momo duduk di tepi sungai yang mengalir di dekat desa. Mereka menikmati keheningan malam, ditemani suara gemericik air dan nyanyian jangkrik.