Dalihan Na Tolu

Fuseliar
Chapter #2

Mulai Bekerja, Lagi

Divisi Keamanan Khusus, adalah divisi yang dibuat langsung oleh Kepala Kepolisian Distrik Pusuk Mulajadi disetujui oleh Dewan Debata Idup. Tugas Divisi Keamanan Khusus untuk menangani kasus yang berkaitan magis tingkat lanjut. Seperti wabah akibat racun dari kelompok separatis Begu Ganjang, perang antar desa, termasuk memburu para Datu pengguna sihir terlarang—Sibiangsa. Tugas itu telah diemban ratusan tahun yang lalu. Kini tugas Divisi Keamanan Khusus semakin besar sejak Distrik Pusuk Mulajadi mulai membuka diri ke dunia Internasional.

Mengingat Distrik Pusuk Mulajadi merupakan bagian dari Kerajaan Dragonia, yang mendapatkan hak otonomi khusus. Sehingga Distrik Pusuk Mulajadi tidak dipimpin oleh bangsawan dari anggota kerajaan Dragonia. Melainkan dipimpin oleh tokoh adat tertinggi Pusuk Mulajadi, yaitu Mulajadi Na Bolon. Saat Distrik Pusuk Mulajadi mulai membuka diri ke dunia luar, Mulajadi Na Bolon melepas kekuasaannya. Untuk menjaga kestabilan politik dan menghindari dicabutnya otonomi khusus, Mulajadi Na Bolon membentuk tiga lembaga. Ketiganya disebut sebagai Dalihan Na Tolu. Bagian yang menjalankan fungsi admistratif dan menjalankan fungsi legislatif adalah Dewan Debata Idup. Dewan Debata Manggala Bulan adalah yang menjaga keamanan Distrik Pusuk Mulajadi. Sedangkan Debata Soripada yang mengatur admistrasi keuangan dan mengatur ekonomi distrik.

Dalihan Na Tolu inilah yang berfungsi untuk melindungi, memelihara, menjaga, menghidupi, dan mengatur Distrik Pusuk Mulajadi. Dengan tiga lembaga yang saling mengontrol satu sama lain, maka diharapkan keseimbangan akan tercapai. Tak hanya keseimbangan, tapi juga kemakmuran penduduk Distrik Pusuk Mulajadi. Sebuah impian sempurna bagi semua orang. Namun menurut Nawalu, teori keseimbangan Dalihan Na Tolu jauh dari kenyataan. Di lain sisi, Nawalu sendiri masih bagian dari Dalihan Na Tolu. Kalau bukan Nawalu yang menjaga Distrik Pusuk Mulajadi, siapa lagi? Itulah kata-kata Mulajadi Na Bolon yang mensugesti kepala Nawalu.

Untuk kesekian kalinya Nawalu menghela napas. Melihat dua tumpukan kertas di meja yang terasa menyesakkan dada. Kalau boleh, Nawalu ingin ambil cuti. Pria itu berpikir, Hala pasti bisa menghandel semuanya. Ia ingin tidur seharian dan bermalas-malasan di apartemen. Ia tidak ingin memikirkan hal-hal gila yang dilakukan para Datu diluar sana, atau gunjingan Dewan Debata Idup. Ia hanya ingin tidur dengan tenang tanpa beban pikiran.

Sekali lagi Nawalu menghela napas berat. Entah kenapa di sudut otak pria itu ingin menyelesaikan semua pekerjaan secepat mungkin. Nawalu menyeruput kopi dan membuka laci meja. Ia mengeluarkan setumpuk map yang cukup tebal. Ia memeriksa judul yang tertera di sampul setiap map. Ada satu map yang menarik perhatian pria itu. Ia memisahkan map itu dan memasukkan yang lain. Kemudian Nawalu membuka berkas yang diberikan Hala tadi. Pria itu membaca skimming berkas itu beberapa kali. Kemudian ia memisahkan beberapa kertas yang terpampang foto di dalamnya. Nawalu mengumpulkan foto itu dan menempelkan foto-foto itu di sebuah papan.

Pangulubalang adalah kekuatan magis yang ditanamkan pada sebuah patung. Tujuannya untuk melindungi suatu wilayah dari kekuatan magis. Saat Pangulubalang aktif, ia akan menciptakan golem sesuai elemen dan spesifikasi yang ditanamkan pada Datu. Untuk melindungi sebuah desa, minimal ada enam Pangulubalang yang dipasang di setiap arah mata angin. Ini akan membuat perisai magis yang mengelilingi desa.

Biasanya para Datu akan memasang enam Pangulubalang dengan enam elemen yang berbeda, yaitu elemen tanah, api, air, dan kayu. Kemudian Pangulubalang diperkuat dengan Pagar untuk memperkuat pertahanan dan Tanduk Pamunu untuk menetralisir serangan. Kekuatan magis Pangulubalang dengan segala elemen dan penguatnya, sebenarnya sangat kuat. Sehingga sangat jarang kasus patung Pangulubalang rusak. Karena ketika Pangulubalang hancur patung yang menjadi medium tidak akan hancur. Kecuali, patung itu dihancurkan.

"Sulit juga menganalisa dari bukti yang sudah berkeping-keping begini. Apalagi pembuatan patung Pangulubalang cukup lama. Susah juga kalau sampai kehabisan patung Pangulubalang. Bagaimana kalau targetnya diubah? Hmn, sepertinya bisa," gumam Nawalu sambil menatap papan yang penuh foto.

Lihat selengkapnya