Dalihan Na Tolu

Fuseliar
Chapter #4

Meraba Situasi

Distrik Pusuk Mulajadi membuka diri sekitar 30 tahun yang lalu. Saat itu terjadi, Hala masih menjalani pendidikan dasar. Beruntungnya setelah resmi membuka diri, pemerintah pusat membangun sekolah menengah di setiap desa. Tidak seperti generasi sebelumnya yang hanya mengenyam pendidikan dasar, Hala bisa mendapatkan pendidikan menengah dan masuk ke akademi pertahanan di ibukota kerajaan Dragonia.

Masa pendidikan membuka mata Hala menjadi lebih luas. Salah satu yang paling signifikan adalah sihir. Hala memahami konsep sihir di Pusuk Mulajadi dan di dunia luar sangat berbeda. Di dunia luar, sihir tidak tergantung pada ritual, tapi tergantung pada konektivitas mana dan berkah para Sage. Sedangkan Distrik Pusuk Mulajadi tidak memiliki berkah Sage, ini terjadi karena Mulajadi Na Bolon memiliki berkah dari entitas yang lebih tua dari para Sage. Karena itu sihir di Pusuk Mulajadi bergantung pada ritual.

Meskipun ritual bisa dilakukan oleh banyak orang, hanya orang-orang tertentu yang sukses melakukan ritual. Mereka adalah para Datu dan orang-orang yang dipilih oleh Mulajadi Na Bolon. Begitupun di dunia luar, sihir hanya bisa dilakukan oleh mereka yang memiliki Mana level 4 ke atas. Hala bukanlah orang yang memiliki Mana yang tinggi, tapi ia memiliki banyak pengetahuan tentang ritual. Pengetahuan orang tua Hala yang bekerja sebagai Datu di desa, sangat berguna saat ini.

Seperti ritual membangun Pangulubalang adalah makanan sehari-hari bagi Hala. Patung Pangulubalang di letakkan di batas antara desa dan Hutan Tonga. Patung Pangulubalang yang berbentuk seperti anak kecil berjongkok, diletakkan di tanah menghadap ke arah Hutan Tonga dan disiram air bunga. Kemudian lilin diletakkan di samping kanan dan kiri patung Pangulubalang. Ayam hitam hidup, bunga, Jagung, jewawut, dan buah durian diletakkan di depan patung Pangulubalang. Setelah sesaji lengkap, Hala meletakkan secarik kertas di kepala patung Pangulubalang.

Hala menoleh sejenak ke arah dua rekannya yang masing-masing membawa jimat Dorma, Jimat Piluk-piluk dan sesaji tikus mati. Kedua rekan Hala mengangguk, menandakan mereka siap melaksanakan ritual. Hala mengeluarkan pena dari saku seragamnya. Sambil membisikkan mantra, Hala mulai menggambar inskripsi di patung Pangulubalang. Dua api lilin di samping patung Pangulubalang makin membesar dan terbang berputar-putar di sekitar Hala dan dua rekannya. Ketika inskripsi selesai, kertas terbakar dan meninggalkan jejak tinta seperti tato di patung Pangulubalang.

Hala kembali menoleh ke arah dua rekannya yang membawa jimat. Hala mundur dari posisinya. Dua rekan Hala mengikat jimat dengan tali seperti kalung. Kemudian mereka mengalungkan jimat di patung Pangulubalang. Dua api yang mengelilingi patung hinggap di tangan masing-masing rekan Hala. Sesuai ritual, mereka memakan api itu dan menelan dalan satu kali tegukan. Sekejap, api yang lebih besar muncul membakar patung Pangulubalang hingga kayunya menghitam, lalu api itu berkumpul dan melayang di atas patung Pangulubalang. Hala mengambil api tersebut dan menelannya. Seketika sesaji di sekitar patung Pangulubalang terbakar dan hangus tanpa sisa dalam hitungan detik. Ritual penempatan Pangulubalang kini telah selesai.

Hala menatap Hutan Tonga yang tampak sepi. Suara cicadas memenuhi langit bersamaan terik matahari yang mulai condong ke barat. Prosesi ritual memakan waktu 15 menit, tapi mempersiapkan sesaji dan perlengkapan ritual lebih lama lagi.

"Hala, kita berjaga di sini sampai tengah malam kan?" tanya salah satu rekan Hala.

"Untungnya istriku bawakan aku bekal. Di tengah hutan gini mana ada makanan," sahut rekan Hala yang lain.

"Entahlah. Nawalu bilang dia mau pakai Tunggal Panaluan," balas Hala.

"Tunggal Panaluan? Memangnya monster apa yang ada di Hutan Tonga?"

"Tapi katanya Hutan Tonga mau dipakai buat olimpiade kan? Tidak mungkin Nawalu akan membakar seluruh Hutan Tonga."

"Tapi bukannya akan berbahaya kalau tidak segera dibakar? Kau tau sendiri Pangulubalang di sini terbelah tidak berbentuk gitu. Ada korban manusia pula."

Lihat selengkapnya