Membawamu
setiap waktu,
dan menemani
disetiap rasaku
Kisah tentang cemerlangnya Ibnul Jauzy melahirkan kitab-kitabnya yang sangat tebal dan sekaligus berbobot, cerita tentang betapa produktif Imam Jalaludin As-Suyuti menulis buku-buku rujukan yang berpengaruh konon sepajang usianya yang pendek melahirkan enam ratus judul atau sejarah tentang ketajaman pena imam Al-Ghazali dengan kitabnya yang sangat legendaris, Ihya' Ulumuddin, hingga sangat briliannya Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani menelorkan kitab hadis yang luar biasa banyaknya, adalah kisah tentang pancaran jiwa. Mereka produktif bukan karena belajar cara menulis kreatif. Tulisan mereka sangat menyentuh bukan karena menekuni komunikasi persuasif. Tetapi, mereka menulis digerakkan oleh kekuatan jiwa yang luar biasa.
Imam Ghazali menjadi idola para penulis-penulis termasuk Tata.
Berkarya menjadi aktivitas terbaru untuk Tata. Ia menekuni dunia tulis menulis, walaupun ia tidak punya basic jurnalis Tata tetap percaya diri untuk bisa berkarya dengan tulisan-tulisannya. Menyebarkan kemanfaatan melewati buku seperti memberinya umur yang panjang. Pengalaman Tata mungkin hanya sebatas itu saja, jadi hanya yang terdekatlah ide-ide itu akan muncul dalam benak hati pikirannya.