Dampar Pesantren

Aviskha izzatun Noilufar
Chapter #24

#24 PERJALANAN

Yang ada di depan

jika ditakdirkan,

akan jadi kepemilikan

yang menjadi tujuan.


Hujan membasahi perjalanan ini, bukan lagi rintik. Seperti kejatuhan batu agak besar, pilihan untuk berhenti yang diharuskan agar semua menjadi aman. Telah melewati jalan berliku-liku panjang dan naik turun. Hujan ini menyambut Tata dan Elkha agar beristirahat dalam perjalanan. Agenda yang telah ia persiapkan jauh hari tiba-tiba hujan deras, Elkha pun mengeluh. "Ya, gak bisa tepat waktu dong Mbak Ta. Udah capek ni, pengen rebahan."

Tata menjawabnya dengan pertanyaan lagi, "Lha habis gimana lagi, mau menerobos? tu lihat barang-barang bawaanmu mau basah?"

"Iya deh yuk kita berdo'a, agar cepat berhenti."

Dua jam berakhir, hujan itu berhenti. Mereka berjalan untuk melanjutkan perjalanan yang masih lumayan jauh. Elkha yang mengomando memakai google Map, membuat Tata bertanya-tanya, "El, kapan sampainya?"

"Masih 1 jam lagi." Satu jam yang bagi Tata biasanya cepat kalau sedang sekolah, kini kalau dalam perjalanan satu jam lama sekali seperti 10 jam berjalan.

Agar tak jenuh dalam perjalanan Tata dan Elkha bernyanyi untuk menghilangkan rasa kantuk. Ketika lampu merah, mereka dadakan berhenti, karena baru melihat ada lampu lalu lintas. Seketika nyanyian tadi mendadak berhenti secara tidak indah, sampai semua yang ada di lampu merah tahan tawa karena tingkah mereka berdua.

Lihat selengkapnya