Dampar Pesantren

Aviskha izzatun Noilufar
Chapter #25

#25 PESAWAT KERTAS

Selembar kertas

terjatuh,

menjadi patuh.



Mengejar kertas terbang, sungguh melelahkan itulah kebiasaan waktu kecil. Mengejar pesawat kertas yang ujungnya jatuh di depan kaki kita sendiri. Pesawat kertas itu jatuh untuk menjadi patuh. Seperti layaknya Impian sekeras apapun engkau meraihnya pasti akan jatuh juga, ketika jatuh berkali-kali impian itu akan patuh karena akan terasa semakin dekat.

Berkali-kali Tata ingin mengusahakan naik pesawat, tapi ujungnya gagal dan tidak terealisasi. Kenyataan memang tidak seindah harapan. Tata melipat kertas di kantor guru, jadilah pesawat kertas tersebut. Ide-ide pembuatan pesawat kertas bisa memberikan semangat pada anak-anak TPQ.

Pulang dari sekolah pagi, Tata menuju ke gedung TPQ. Berpindah dari desa ke desa yang lain, itulah aktivitas Tata setiap harinya. Mengucap salam, berdoa, tanya kabar, mengaji, dan Tata menyampaikan pesan pada anak-anak untuk menyobek satu kertas dan menulis cita-cita lalu membentuknya mejadi pesawat. Setelah pesawat terbentuk Tata berpesan pada anak-anak. "Anak-anak, nanti pesawat kertasnya dibawa pulang, terus sebelum masuk kedalam rumah jangan lupa terbangkan pesawat kertas itu di depan rumah kalian masing-masing. Jangan diambil lagi pesawatnya, biar itu terjatuh sesuai apa yang diinginkan pesawat kertas itu. Ok, faham apa yang tadi ibu jelaskan?."

Lihat selengkapnya